Jakarta, Liputan – Kaukus DPR RI untuk Palestina mendesak Presiden Joko Widodo mengambil langkah nyata terhadap Israel yang menutup Masjid Al-Aqsa dan membunuh Imam Masjid Syeikh Ikrima Sabri di Jerusalem Timur.
“Sekarang inilah saatnya Pemerintahan Presiden Jokowi membuktikan memusuhi radikalisme dengan membangun solidaritas kebangsaan sesama anggota Organisasi Kerjasama Islam atau OKI untuk pemiskinan Palestina oleh Israel,” kata Sodik Mudjahid, kepada wartawan di Media Center DPR RI, Senayan Jakarta, Kamis (20/7/2017).
Hal senada diungkap Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Iskan Qolba Lubis. menurutnya, solidaritas Parlemen Indonesia untuk Palestina ini mengajak pemerintah untuk melakukan lobi-lobi kepada badan dunia seperti Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) Cq UNESCO yang menetapkan Masjid Al-Aqsa sebagai Situs Warisan Dunia.
“Pelarangan ibadah Jumat sebagai bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), dan menembak mati imam masjid Syeikh Ikrima Sabri sebagai bentuk kriminalisasi dan penistaan Islam,” tegasnya.
Pelarangan ibadah Jumat oleh Israel merupakan kejadian pertama kali sejak 1969. Menyusul ditembak matinya tiga pemuda berdarah Arab-Israel setelah bentrok dengan polisi Israel dimana dua di antara polisi Israel itu tewas kena tembak (Jumat,14/7).
Penutupan tempat suci umat Yahudi dan Islam itu dikecam negara-negara muslim dunia, tidak terkecuali Raja Salman dari Arab Saudi yang mendesak Amerika Serikat (AS) untuk melobi Israel membuka kembali operasional masjid. Alhasil, Perdana Menteri (PM) Israel, Benyamin Netanyahu, membolehkan dengan syarat penggunaan alat detektor di pintu masuk masjid. (zul)
Komentar