Juri Debat Konstitusi Optimistis Indonesia Tak Akan Kekurangan Ahli Tata Negara

Jakarta, liputan.co.id – Juri Debat Konstitusi dan Constitutional Drafting, Sarmuji, menilai Pekan Konstitusi MPR, yang diselenggaran dari 26 hingga 31 Agustus 2017, merupakan suatu ikhtiar yang sangat bagus. Karena itu, dia menegaskan bahwa kegiatan ini harus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya.

“Pekan Konstitusi MPR RI sangat strategis karena jadi ajang sosialisasi Empat Pilar sekaligus jadi panggung untuk memperkuat kemampuan mahasiswa secara terus-menerus belajar tata negara yang berkaitan dengan UUD NRI Tahun 1945,” kata Sarmuji, usia jadi juri babak penyisihan Debat Konstitusi, di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (28/8/2017).

Bahkan, politikus Partai Golkar ini menyatakan Pekan Konstitusi ini melebihi ekspektasinya sebab, para peserta berdebat seolah-olah adalah para ahli.

Sarmuji memuji peserta dalam menyampaikan argumentasinya sangat jelas, baik filosofi, yuridis, maupun sosiologisnya.

“Saya merasa optimistis Indonesia tak akan kehilangan dan kekurangan ahli-ahli tata negara di masa datang,” imbuhnya.

Karena itu, wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Timur VI itu menyarankan agar pesertanya nanti diperluas dengan seleksinya yang lebih ketat sehingga pertarungan ide dan gagasan menjadi lebih intensif. “Kita berharap bibit-bibit terbaik yang akan muncul dalam kontestasi ini,” harapnya.

Sementara Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono, yang juga bertindak selaku juri menyatakan apresiasi kepada semua peserta debat.

Dia mengakui tidak mudah untuk membangun argumentasi. “Inilah debat dalam rangka membangun sistem. Tidak ada pendapat salah dan benar tetapi yang ada adalah pengayaan argumentasi,” tegasnya.

Terpisah, peserta debat, Fitriyah dari Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara mengakui acara seperti ini bagus sebagai saluran aspirasi politik dan gagasan.

“Kita belajar penyampaian, urutan, dan substansinya secara sistematis. Dan itu semuanya harus melalui persiapan yang lama,” pungkasnya.

 

Komentar