Kurtubi Wacanakan Smelter PT Freeport Dibangun Di Sumbawa

Jakarta, liputan.co.id – Kelanjutan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia menjadi salah satu kesepakatan antara Pemerintah dengan perusahaan tambang raksasa milik Amerika Serikat itu.

Saat ini, PT Freeport Indonesia yang beroperasi di Papua itu sudah memiliki smelter di Gresik, Jawa Timur dengan kapasitas terpasang sekitar 40 persen. Sisanya 60 persen harus segera dibangun dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

Menyikapi kesepakatan tersebut, anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi mewacanakan agar smelter atau pengolah kosentrat itu dibangun saja di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

“Kenapa di Sumbawa? Ini sesuai dengan visi misi Presiden Joko Widodo yang membangun kawasan Indonesia Timur,” kata Kurtubi, di Media Center DPR RI, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (31/8/2017).

Alasan kedua lanjut wakil rakyat dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat itu, di Sumbawa juga sudah ada smelter milik PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT), sebelumnya adalah PT Newmont Nusa Tenggara.

“Jangan di Jawa smelter itu dibangun. Sebaiknya angkut saja 60 persen kosentrat itu ke Sumbawa,” tegasnya.

Dengan keberadaan smelter milik PT Freeport tersebut lanjut Kurtubi, pemerintah juga bisa membangun pabrik kabel listrik sebagai hilirisasi industri logam. Lalu juga dibangun pabrik semen.

“Semuanya didirikan di Sumbawa dan ini sangat menguntungkan Indonesia karena akan terjadi efisiensi secara nasional dan memperkecil gap Indonesia wilayah timur dengan Indonesia wilayah barat,” pungkasnya.

Komentar