Sekjen Partai Komunis Vietnam Ke DPR untuk Urusan Ini

Jakarta, liputan.co.id – Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Viada Hafid menyatakan, kedatangan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phun Trong, tidak ada kaitannya dengan ideologi komunis.

Sebab menurut Meutya, kedatangan mereka ke Indonesia sebatas memperkuat hubungan bilateral terutama hubungan perdagangan.

“Mereka datang bersama lima menteri bidang terkait perdagangan,” kata Meutya, usai mendampingi Ketua DPR Setya Novanto, menerima kunjungan kenegaraan sesama anggota ASEAN, kepada wartawan, di Gedung Nusantara III, kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Tapi politikus Partai Golkar itu mengakui ada kekhawatiran terhadap kebangkitan neo-komunis di Indonesia terkait hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Cina (RRC) yang ditandai dengan munculnya simbol-simbol Partai Komunis Indonesia berupa palu arit.

“Tidak, tidak dibahas soal itu. Kami hanya membahas hubungan diplomatik terkait perdagangan bilateral,” tegas Wakil Ketua Komisi I DPR itu.

Di bagian lain, kerja sama perdagangan itu dibuat dalam nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Vietnam merupakan kelanjutan kerja sama sebelumnya. Di mana saat ini ada 30 perusahaan Indonesia dengan investasi sampai USD 6 miliar.

Sebelumnya sampai November 2012, nilai perdagangan bilateral mencapai rata-rata USD 3,5 miliar dolar AS di antaranya nilai ekspor barang-barang Vietnam ke Indonesia sekira USD 1,8 miliar atau meningkat 5,5 persen di banding tahun sebelumnya.

Kesepahaman yang ditandatangani terdiri semua jenis barang dagangan pokok antara lain suku cadang telepon, besi, baja, beras, pupuk, bubuk kertas, kopi, teh, kimia, dan alas kaki. Sedangkan target nilai ekspor-impor bilateral mencapai kira-kira USD 5 miliar pada 2015, dan akan ditingkatkan sampai USD 10 miliar.

Komentar