TNI Tangkap Shabu Kristal 10,39 Kg Milik Jaringan Internasional

Jakarta, liputan.co.id – Pasukan TNI yang bertugas diperbatasan Indonesia-Malaysia berhasil mengungkap dan menangkap pelaku pengedar narkoba jaringan Internasional yang masuk lewat jalur darat Entikong, tepatnya di jalan lintas Batang Tarang nomor 6 Pasar Makkawing, Kecamatan Batang Tarang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Wuryanto, didampingi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso serta Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi, saat Jumpa Pers di Lobby Gedung BNN, Jalan MT. Haryono, Jakarta Timur, Selasa (12/9/2017).

Mayjen TNI Wuryanto mengatakan bahwa personel TNI yang bertugas di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia tidak dilengkapi dengan anjing pelacak, akan tetapi TNI bekerjasama dengan BNN, Bea Cukai dan Kepolisian Daerah serta masyarakat setempat untuk melaksanakan upaya-upaya pencegahan masuknya narkoba ke wilayah Indonesia.

“Dengan perpaduan kemampuan dari masing-masing instansi gabungan yang ada (TNI, BNN, Bea Cukai dan Kepolisian) termasuk peran masyarakat yang begitu besar, akhirnya pada tanggal 27 Agustus lalu kita dapat mengungkap kasus narkoba yang cukup besar,” ujar Wuryanto.

Barang bukti yang berhasil diamankan oleh aparat gabungan lanjutnya, narkotika golongan satu jenis Shabu Kristal seberat kurang lebih 10,39 kg, uang tunai Rp 1,65 Milyar, 12 Buku Tabungan, tiga unit Sepeda Motor, Sertifikat Rumah, Perhiasan, 11 unit Ponsel, dan Kartu Identitas para pelaku.

Memaknai penangkapan ini karena sangat besarnya peran masyarakat, Wuryanto mengharapkan partisipasi aktif warga jangan sampai kendor. “Informasi itu sangat penting untuk bisa mengungkap dan mencegah peredaran narkoba yang semakin hari semakin marak dan makin membahayakan, karena ini menjadi tanggungjawab kita bersama,” katanya.

Dia jelaskan, dengan terungkapnya kasus narkoba berskala internasional, tentu akan menjadi peringatan bagi bandar narkoba untuk tidak memasukan barang-barang haram itu ke Indonesia. Berdasarkan informasi yang sudah dirilis tahun 2016, sekitar 250 ton barang haram diperkirakan masuk ke Indonesia.

“Ini pasti menjadi skenario besar untuk menghancurkan Bangsa Indonesia yang luar biasa. TNI akan tetap mendukung kebijakan pemerintah untuk memerangi narkoba, karena TNI bagian dari komponen Bangsa Indonesia harus ikut dalam memerangi narkoba, seperti yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo bahwa saat ini Indonesia adalah darurat narkoba,” jelasnya.

Dia tambahkan, Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sudah membentuk Tim dan Staf Ahli Khusus serta sistem yang menangani masalah Narkoba, karena kemungkinan jalan-jalan masuk ke Indonesia bukan melalui bandara saja, tetapi kemungkinan jalan masuk lainnya akan ditempuh  walaupun sangat sulit. “TNI akan semaksimal mungkin untuk dapat mencegah masuknya barang-barang haram ini, dengan melakukan patroli-patroli, baik di pulau terluar, diperbatasan darat, serta melaksanakan patroli di laut,” imbuhnya.

Komentar