Bakal Cagub Jabar: Pagelaran Wayang Ajen Bukti Nyata Rawat Kebudayaan

Jakarta, liputan.co.id – Kondisi kebangsaan saat ini cukup dinamis terutama dalam soal persaingan kebudayaan dengan budaya bangsa lain. Generasi muda saat ini sudah tidak bisa lagi diwajibkan, dipaksa dan di indoktrinasi untuk setia pada budaya aslinya. Zaman memiliki semangatnya dan zaman memiliki jiwanya.

“Cara mewariskan nilai tradisi dan kebudayaan kita pun harus menyesuaikan keadaan baru. Ini tantangan buat semua, pecinta dan pelaku budaya, buat kita semua,” kata anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno, saat membuka pergelaran Wayang Ajen di Desa Cijemit, Ciniru, Kuningan, Minggu (01/10/2017).

Fenomena ini, lanjut bakal calon Gubernur Jawa Barat ini haruslah diimbangi. Syarat mengimbanginya, ujar Puti dengan perjuangan bersama mengangkat nilai adi luhung bangsa Indonesia ke permukaan dan menciptakan kesadaran bagi masyarakat penikmat untuk menjadi komunitas pecinta seni kebudayaan asli bangsa Indonesia.

“Pembangunan karakter bangsa dicanangkan sebagai sebuah gerakan dan itu membutuhkan kerja bersama banyak pihak dalam mendukung apa yang pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla perjuangkan dengan Revolusi Mental,” tambahnya.

Diakui Cucu Bung Karno ini, usaha ini memang tidak semudah membalik telapak tangan, semua ada tantangannya. Zaman pun memiliki tantangannya. Semua generasi mewakili zamannya, tetapi tugas kebudayaanlah yang harus menangkap semangat dan jiwa zaman (zeitgeist) untuk bisa memberikan pendekatan terbaik agar generasi setelahnya mempraktikkan cara hidup yang sesuai dengan nilai luhur budaya karuhunnya.

Puti mengaku dirinya tidak henti-hentinya di setiap kesempatan menyampaikan tentang bagaimana menguatkan karakter bangsa, menguatkan kepribadian bangsa, menguatkan persatuan negara dan masyarakat juga membangunkan kesadaran kebangkitan Bangsa Indonesia untuk membangun kejayaan.

“Saya memiliki keyakinan bahwa bangsa Indonesia, dimulai dari tatar Sunda dan diprakarsai oleh incuputu Pajajaran yang menyebar ke seluruh nusantara dan dunia untuk menyuarakan bangkitnya kebaikan dan kebangkitan generasi Pajajaran Baru maka Kejayaan Indonesia Raya kelak akan bisa kita saksikan dengan wajah-wajah kita yang tersenyum dan generasi penerus Bangsa Indonesia yang tertawa bahagia,” ujarnya.

Khusus terkait Wayang Ajen yang digelar di daerah pemilihannya, dirinya mengaku mengapresiasi dan menaruh hormat setinggi-tingginya kepada masyarakat Kuningan.

“Ini menandakan bahwa masyarakat Kabupaten Kuningan begitu menjunjung tinggi kebudayaan. Saya haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang terus merawat kebudayaan masyarakatnya dan pada gilirannya itu adalah untuk merawat kebudayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Puti Guntur Soekarno didaulat panitia untuk menari Jaipongan dan mendapat tepuk tangan meriah dari ribuan warga yang hadir.

Selain dihadiri ribuan masyarakat, acara tersebut juga dihadiri antara lain oleh Sekretaris Kementerian Pariwisata RI, Ukus Kuswara, Bupati Kuningan Acep Purnama, Ketua DPRD Kuningan, Rana Suparman, Kapolres Kuningan, para Camat serta puluhan kepala Desa.

Komentar