Masuk Pantai Ancol Gratis! Pemda Harus Tegas Ke Pengelola

Jakarta, liputan.co.id – Keinginan Pemerintah Daerah DKI Jakarta meniadakan biaya masuk kawasan pantai Ancol harusnya didukung. Sebab pantai merupakan salah satu ruang terbuka untuk publik, yang tidak boleh dipungut biaya apa pun.
Kawasan pantai menurut anggota DPR RI Muslim Ayub, bisa dijadikan tempat bagi masyarakat mencari hiburan gratis setelah lelah dengan beban hidup yang berat. Masyarakat bisa membawa keluarga atau siapa pun untuk menghibur diri serta bertinteraksi tanpa dibebani biaya. Ini salah satu fungsi dari ruang terbuka hijau untuk publik. Menjadi fasilitas umum yang nyaman, tertib dan aman.
“Biaya masuk yang dikutip kepada setiap pengunjung itu sangat memberatkan. Tidak hanya berdasarkan jiwa, tetapi jenis kenderaan pun dikenakan biaya. Ini sangat kapitalis. Bagaimana mungkin orang yang kadang hanya masuk sekadar ingin melihat laut dipungut biaya. Pantai itu kawasan terbuka untuk umum. Siapa saja boleh memasukinya dan menikmatinya,” kata Muslim kepada wartawan di Jakarta, Minggu (15/10/2017).
Muslim menjelaskan, pembebasan masuk Ancol tersebut bukan hanya berlaku bagi warga tertentu dengan pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) saja. Tetapi berlaku umum.
“Jangan ada pembedaan. Sebab pantai itu milik umum. Bukan hanya warga Jakarta tetapi juga dari mana pun asalnya. Pungutan itu diberlakukan ketika pengunjung ingin menikmati berbagai fasilitas wahana yang ada. Bukan ketika masuk kawasan pantai. Itu mencekik masyarakat karena harus membayar dua kali,” tegasnya.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan Aceh ini mengungkapkan, kebijakan memungut biaya masuk kepada setiap pengunjung pantai yang sudah berlangsung berpuluh tahun ini, sangat tidak manusiawi.
“Ini kerjaan pelaku bisnis yang hanya memikirkan keuntungan tanpa sedikit pun peduli dengan hak dan kemampuan masyarakat. Atas nama mencari keuntungan, alam yang terbentang luas itu mereka kapling-kapling dan masyarakat harus membayar jika ingin menikmatinya,” papar Muslim.
Muslim yang juga sering ke kawasan ini, bisa merasakan betapa berat masyarakat yang kurang mampu untuk bisa melihat dan menikmati pantai. Mereka harus mengeluarkan uang ratus ribu hanya untuk masuk dan duduk di pinggir pantai. Ini belum kalau mau menikmati berbagai wahana yang ada di sana.
Menurutnya, penolakan PT Pembangunan Jaya Ancol terhadap keinginan Pemda DKI yang ingin menggratiskan biaya masuk, sangat aneh. Pemda sebagai pemegang saham mayoritas di PT ini harus bersikap tegas demi melayani dan mengembalikan hak masyarakat terhadap pantai mereka. Pemda jangan hanya mengikuti cara berfikir pengusaha yang hanya mengejar keuntungan semata. Tugas pemda sebagai perwujudan negara adalah menjamin hak masyarakat terhadap alam yang ada disekitarnya. Bukan mencari keuntungan dan mengabaikan hak warga masyarakat.
“Saya bisa memahami bahwa kawasan ini perlu dikelola dan ditata agar tertib, nyaman, dan aman, saya kira itu harus dilakukan. Tetapi membebankan biaya itu kepada warga yang datang berkunjung sangat tidak adil. Sebab, di dalam kawasan banyak wahana yang juga memungut biaya bagi pengunjung yang ingin memanfaatkannya. Mengapa tidak dari sana saja pembiayaan itu dibebankan?” urainya.
Muslim menambahkan, jika memang dikhawatirkan aspek keamanan berkurang sehingga berdampak pada kenyamanan, Pemda bisa membantu dengan menghadirkan Satpol PP misalnya.
“Prinsipnya, jangan bebani masyarakat yang ingin menikmati pantai dengan dalih bisnis. Pantai itu bukan milik masyarakat yang banyak uang, tapi milik semua, yang kaya dan miskin. Pengelolaan pantai Ancol selama ini telah mengkotakkan masyarakat secara ekonomi dan sosial,” kritiknya.
Karena itu menurut Muslim, sudah saatnya Pemda DKI merealisasikan secara serius kebijakan masuk pantai Ancol gratis. Ia meminta agar Pemda tidak tunduk dan mau diatur oleh pengelola yang hanya memikirkan keuntungan.
“Jika pihak ketiga ini tidak menuruti apa maunya Pemda DKI, saatnya memikirkan untuk mengakhiri kerjasama. Cari saja pihak lain yang punya kepedulian terhadap masyarakat, membantu kerja pemerintah meringankan tekanan sosial masyarakat melalui pusat hiburan yang mudah, nyaman aman,” pungkas Muslim.

Komentar