Dua Hal Ini Penting Mewujudkan Efektifitas Birokrasi

Jakarta, Liputan.co.id – Pengelolaan organisasi dan sumber daya manusia (SDM) merupakan kata kunci dari pelaksanaan efektivitas birokrasi. Kalau dua hal tersebut diabaikan, keberhasilan reformasi birokrasi tidak akan pernah tercapai.

Hal tersebut dinyatakan Direktur Jenderal Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan, pada Kementerian Keuangan, Satya Susanto dalam dialog Coffe Morning, diselenggarakan Biro Administrasi Setjen DPD RI, di kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Reformasi birokrasi lanjutnya, mengukur tentang keberhasilan birokrasi dalam mencapai tujuan organisasi. Efektifitas pengelolaan organisasi dan pengelolaan SDM ujarnya, adalah hal yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan organisasi.

“Perubahan dalam berbagai hal penting dilakukan oleh organisasi terutama dalam empat hal, yaitu karakteristik pegawai, karakteristik organisasi, karakteristik lingkungan serta kebijakan dan praktik dari manajemen,” tegasnya.

Dia jelaskan, perubahan karakteristik pegawai adalah merubah perilaku atau mind set, etos kerja dan budaya kerja pegawai. Karakteristik yang dibangun adalah integritas dan profesionalisme dengan mengedepankan perilaku jujur, bekerja dengan keras dan cerdas, bekerja ikhlas serta bekerja tuntas.

Sedangkan perubahan karakteristik organisasi lanjutnya, perlu dibuat struktur organisasi yang efektif sesuai dengan tujuan organisasi agar tidak ada irisan pekerjaan yang menyebabkan double pengerjaan dan juga dapat menimbulkan konflik internal.

“Selain itu, sinergi antar-berbagai unit kerja sangat penting tidak hanya sekedar kerjasama dan koordinasi. Hal penting dalam membangun sinergi yang perlu diterapkan adalah kejujuran dan saling menghormati,” tegasnya.

Mengenai karakteristik lingkungan internal dan eksternal, Satya mengatakan sangat penting. Untuk itu setiap organisasi diharapkan memiliki values yang telah ditetapkan karena values seperti antibodi, yang dapat menangkal para pegawai dari pengaruh lingkungan eksternal yang kurang mendukung kinerja.

“Perubahan dalam lingkungan internal organisasi penting dilakukan dan perlu komitmen dari pimpinan untuk memaksa seluruh pegawai berubah. Perlu inovasi dan adaptasi terhadap perubahan agar tetap bisa survive, tetap dapat berkompetisi di tengah kondisi yang high competition, agar mendapatkan revenue yang lebih baik dan kepemimpinan yang berhasil,” ujarnya.

Terkait dengan kebijakan dan praktik manajemen kata Satya, perlu diperhatikan, bagaimana pemimpin memberikan contoh dan konsisten melakukan apa-apa yang sudah ditetapkan (leading by example) dan bagaimana manajemen atau pengelolaan organisasi dan bagaimana SDM terbentuk dari values yang telah disepakati dan ditetapkan, karena values-lah yang akan merubah perilaku pegawai sehingga penting values menginternalisasi dalam diri dan diterjemahkan dalam perilaku para pegawai.

Komentar