TB Hasanuddin: WNA Bawa Narkoba, Kita Eliminasi Visa Bebasnya

Jakarta, Liputan.co.id – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin mengatakan, kebijakan bebas visa yang telah diterapkan oleh pemerintah sejak beberapa bulan yang lalu, memberikan dampak positif dan negatif.

Komisi I DPR RI menurut Hasanuddin, akan tetap memberikan dukungan sepanjang kebijakan tersebut berdampak positif.

“Kebijakan bebas visa untuk negara memang ada dampak positifnya. Tapi juga ada dampak negatifnya. Khusus untuk dampak yang positif kita dorong. Untuk menghasilkan devisa bagi bangsa dan negara, kita teruskan,” kata Hasanuddin, usai rapat internal Panja Kebijakan Bebas Visa Komisi I DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Untuk dampak negatifnya, lanjut politikus PDI Perjuangan itu, ada negara yang justru malah memanfaatkan kebijakan bebas visa untuk kepentingan kejahatan, seperti kriminalisasi dan peredaran narkoba. Hal itu akan menjadi pertimbangan.

“Misalnya negara tertentu, ternyata dengan bebas visa itu kunjungan turisnya melonjak dan tak ada masalah, ya bagus. Tapi ada negara yang malah bawa narkoba dan sebagainya, dan tidak ada turis, ya kita eliminasi,” tegas Hasanuddin.

Oleh karena itu ujarnya, ke seluruh 167 negara bebas visa itu akan dievaluasi. “Negara mana saja yang bernilai positif untuk kepentingan Bangsa dan Negara, dan negara mana yang memerlukan kehati-hatian,” imbuhnya, tanpa menyebutkan negara mana yang dianggap memberikan dampak negatif dari kebijakan bebas visa itu.

“Tiap bulan ada data dari kepolisian, kalau itu menyangkut pelanggaran hukum. Kalau itu menyangkut keimigrasian, kita tanya ke Dirjen Imigrasi. Dan kemudian kita analisa, hasilnya kita serahkan kepada pemerintah. Ini masukan dari Panja Kebijakan Bebas Visa,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Barat itu.

Komentar