Pernah melegenda, Nokia berusaha menarik simpati konsumen dengan “comeback” berupa remake dari salah satu hit terbesarnya pada tahun 1990an, yakni tipe 8110.
Diangkat oleh mantan eksekutif Nokia yang telah melisensikan merek terkenal tersebut, HMD Global, perusahaan tersebut berfokus memasukkan sistem android pada perangkat terbaru itu dengan harga rata-rata di bawah 100 dolar AS untuk memasuki pasar smartphone.
Chief Executive Florian Seiche mengatakan, HMD telah menjual sekitar 30 juta ponsel setelah memperkenalkan 11 model ponsel baru selama setahun terakhir.
Pada Minggu (25/2/2018) di pameran teknologi di Barcelona, dia mengumumkan dua model baru, ditambah versi tiga ponsel yang pertama kali ditawarkan tahun lalu.
“Kami merasa senang dengan momentum yang kami miliki di tahun 2017 dan itu memberi kami kepercayaan diri untuk melipatgandakan pada tahun 2018,” kata Seiche seperti dimuat Channel News Asia.
Pelacak pasar ponsel Counterpoint Research mengatakan bahwa ponsel Nokia melonjak pada 2017 untuk menjadi penjual nomor satu dunia dengan harga murah dan nomor 11 di smartphone setelah memasuki pasar tahun lalu.
Secara gabungan, Nokia sekarang berada di peringkat 6 sebagai penjual ponsel dunia.
Strategi HMD adalah menggunakan kemitraan distribusi dengan 600 operator dan pengecer seluler papan atas di pasar yang dipilih di seluruh dunia untuk menawarkan produk yang andal dan terjangkau dengan inovasi terbaru, ditambah pembaruan keamanan Google bulanan di semua telepon.
Eropa tetap menjadi wilayah terbesar untuk penjualan ponsel Nokia selain India, Rusia dan Indonesia.
Perangkat terbaru yang disebut dengan Nokia 8 adalah ponsel andalan perusahaan, dengan harga 749 euro atau sekitar 920,75 dolar AS. Ponsel ini dirancang untuk bersaing dengan model premium Samsung dan Huawei. Versi baru 4G dari Nokia 8110 dihargai 79 euro atau sekitar 97 dolar AS.
Nokia 8 tersedia pada bulan April, dan Nokia 8110 bersi remake akan tersedia pada bulan Mei. Model tersebut akan hadir dalam dua pilihan warna, kuning klasik atau kuning pisang. Warna itu sesuai dengan julukannya, mengingat model keyboardnya meluncur keluar, dan kerap disebut dengan “telepon pisang”.
Nokia Corp, yang pernah menjadi pembuat ponsel dominan di dunia, menjual bisnis handsetnya ke Microsoft pada tahun 2014 dan sekarang berfokus pada peralatan jaringan telekomunikasi. (fjr)
Komentar