Indonesia Butuh Sosok Pemersatu seperti Taufiq Kiemas

Jakarta, liputan.co.id – Anggota DPR RI Irmadi Lubis mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan figur pemersatu seperti almarhum DR (HC) Taufiq Kiemas. Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara itu, sepeninggal Taufiq, bangsa Indonesia telah terpolarisasi akibat adanya perbedaan politik kepentingan di antara sesama warga bangsa.

“Dengan kepergian Pak Taufiq Kiemas, baru terasa bahwa Pak Taufiq Kiemas itu akhirnya sosok yang memang diperlukan oleh bangsa ini. Hingga saat ini saya belum menemukan figur penggantinya,” ujar H Irmadi Lubis, saat menghadiri acara “Mengenang 5 Tahun Wafatnya Dr (HC) Taufiq Kiemas”, sekaligus Peluncuran Produks Film ‘Abang’ yang mengisahkan perjalanan kehidupan Taufiq Kiemas di Gedung RNI, Jakarta, Kamis (5/7).

Anggota KOmisi VI DPR ini menambahkan, karena belum ada figur pemersatu seperti almarhum, maka hingga saat ini polarisasi yang diawali perbedaan politik dua kubu yang berpihak kepada kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) ketegangannya masih terasa sampai sekarang.

“Bisa dirasakan pada Pilkada Serentak 2018 kemarin. Mulai dari Pemilu 2014 lalu sampai pilkada kemarin kita terus terpecah. Dimana pun pilkada kemarin, selalu dibenturkan pada dua kubu yaitu kubu Jokowi atau Prabowo,” imbuhnya.

Oleh karena itu, ia berharap secepatnya bangsa Indonesia dapat menemukan figur seperti Taufiq Kiemas yang bisa menginsipirasi, menjadi jembatan dan menjadi mediator dari berbagai kepentingan politik, karena perbedaan keyakinan agama maupun karena perbedaan suku bahasa dan letak geografis yang sangat luas ini.

“Saat ini masih terasa ketegangannya, banyak pihak yang berupaya membenturkannya. Kalau ada Pak Taufiq saya yakin tidak akan terjadi polarisasi yang sangat hebat seperti saat ini. Pak Taufiq Kiemas itu tokoh yang sangat fleksibel, bisa merangkul semua pihak. Ke kanan dan ke kiri, teman dia semua,” kata Irmadi Lubis.

Meskipun karya fenomenal Taufiq Kiemas masih terus dijalankan yaitu Program 4 Pilar Kebangsaan yaitu mengedepankan 4 konsensus kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI), tetapi geraknya dirasakan lambat karena bangsa ini sudah terlanjur terjebak pada politik pemihakan.

“Pak Taufiq ketika menjadi Ketua MPR sudah membuat langkah tepat sesuai dengan fungsi kelembagaan MPR mensosialisasikan kembali 4 konsensus yang menjadi pilar negara itu. Empat konsensus ini yang harus diletakkan kembali. Sebab kalau tidak, maka akan semakin rentan sekali pecahnya. Tidak ada suatu negara dan bangsa yang seheterogen kita,” imbuh Irmadi.

Irmadi berharap peluncuran produksi film bertema ‘Abang’ yang mengisahkan perjalanan hidup Taufiq Kiemas dapat sukses dan diterima masyarakat Indonesia. Ia juga berharap film ‘Abang’ dapat segera terealisasi dan tayang agar dapat menginspirasi rakyat Indonesia tentang pentingnya persatuan, kebersamaan, serta gotong royong antar-sesama anak bangsa seperti yang telah diteladani oleh almarhum DR (HC) Taufiq Kiemas.

Acara lima tahun wafatnya Taufiq Kiemas ini dihadiri sejumlah menteri, tokoh publik, dan elite partai antara lain Ketua DPD RI Oesman Sapta, Kapolri Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Wakil Ketua DPR Utut Adianto, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, anggota Komisi VI DPR Melani Leimena Suharli, Panda Nababan, Karni Ilias, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Jimly Asshiddiqie.

Komentar