Di Hadapan Rakyat Jatim, Sartono Harap Perbedaan Tak Dikapitalisasi

Jakarta – Perbedaan pilihan dalam momen politik sering dimanfaatkan oleh orang tertentu untuk kepentingan sesaat mereka. Perbedaan dijadikan sebagai alat pemecah belah antar sesama. Bahkan, perbedaan itu dikapitalisasi untuk kepentingan mereka.

Anggota MPR-RI Fraksi Partai Demokrat, Sartono berharap tidak ada pihak-pihak tertentu memanfaatkan kondisi tersebut. “Jadi perbedaan-perbedaan yang muncul saat ini, jangan dikapitalisasi. Seperti sekarang yang terjadi diera digital, era kebebasan. Munculnya statemen dimedsos begitu los, tanpa ada filter mulai dari bawah sampai pusat,” kata Sartono saat membuka sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Desa Bungur, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur kemarin.

Dikatakan Anggota Komisi VI DPR-RI ini menjelaskan, dalam kehidupan berbangsa Empat  Pilar Kebangsaan sebagai pondasi nasionalisme dan juga sebagai karakter bangsa yang besar.

“Sehingga harus kita pupuk dan benar- benar kita tanamkan dalam jiwa. Karena hal tersebut merupakan identitas kita sebagai warga bangsa dan mencintai NKRI hukumnya wajib bagi kita semua,” ujarnya.

Sartono juga menyadari penuh, jika dirinya belum 100 persen memenuhi permintaan masyarakat Jatim.“Walaupun sampai saat ini, dirinya belum bisa memberikan semua yang diinginkan, karena banyaknya kebutuhan,” akuinya.

Lebih lanjut sepupu Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bangbang Yudhoyono (SBY) ini, dirinya mengajak masyarakat untuk calling down jika semua itu tidak ada yang paling benar. “Untuk itu mari sikap toleransi dan menghormati sesama anak bangsa Indonesia,” paparnya.

Menurutnya, kemajemukan dan perbedaan itu seharusnya bisa menjadi pendorong dan motivasi sebagai bangsa yang lebih kuat lagi.

“Ini lah yang saya katakan, nilai-nilai dari Pancasila, tentang Ketuhanan, Persatuan, Keadilan harus benar-benar dilakukan, jangan hanya slogan, tapi benar-benar menjadi pikiran kita, perasaan kita didalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat,” pungkas politisi Demokrat asal Pacitan ini. (RTH/liputan)

Komentar