Jakarta – Pemerintah Provinsi Papua diminta untuk membantu pengadaan fasilitas pemondokan para mahasiswa dan mahasiswi asal Papua yang menuntut ilmu dan tersebar di sejumlah kota pendidikan di seluruh Indonesia.
Permintaan tersebut disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Provinsi Papua Otopianus P Tebai, setelah mengunjungi sejumlah asrama mahasiswa-mahasiswi Papua di kota-kota pendidikan seperti Pulau Jawa, Sulawesi, bahkan Sumatera.
“Saya sudah datangi beberapa asrama mahasiswa Papua dan melihat langsung aktivitas mereka di berbagai kota di Indonesia. Dari yang sudah ada asramanya, belum 100 persen selesai. Bahkan ada yang belum dibangun sama sekali,” kata Otopianus, lewat rilisnya, Jumat (29/11/2019).
Terhadap asrama mahasiswa yang sama sekali belum dibangun ini lanjutnya, para mahasiswa selama ini tinggal di tempat-tempat kontrakan. “Kondisi terakhir, banyak di antara kontrakan itu akan berakhir sewanya dan harus diperpanjang,” ujar Otopianus.
Selain itu, Wakil Ketua Pansus Papua DPD RI ini juga mendorong para mahasiswa untuk memanfaatkan waktu luangnya dengan kegiatan positif, misalnya untuk berwirausaha di depan asrama dengan cara menyediakan kios sembako. Jadi, di setiap asrama yang sudah ada atau yang akan dibangun dilengkapi dengan satu warung sembako atau usaha lainnya yang keuntungannya minimal untuk membayar listrik, pemeliharaan asrama dan biaya komunikasi seperti Wifi. “Ini semua akan mendorong para mahasiswa untuk berwirusaha serta berinteraksi dengan masyarakat sebagai salah satu cara untuk pengembangan wawasan mahasiswa,” usulnya.
Selain itu, Anggota Komite I DPD RI ini juga meminta Pemprov Papua aktif untuk mendata para mahasiswa dan pelajar Papua di seluruh wilayah Indonesia. “Data ini nantinya akan memudahkan Pemprov Papua untuk menyalurkan beasiswa bagi para pelajar dan mahasiswa. Agar data lebih akurat, Pemprov tentu harus bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/ kota se Provinsi Papua agar beasiswa benar-benar sampai kepada yang dituju dan membutuhkan,” ujarnya.
Melalui data base yang sangat akurat itu kata Otopianus, kekeliruan dalam memberikan beasiswa bisa diminimalisir sehingga para pelajar sampai mahasiswa Papua di mana pun menuntut ilmu bisa lebih fokus belajar dan mengembangkan bakatnya dan tak ada waktu lagi untuk membaca apa lagi merespon hoaxs.
Terakhir, dia menyatakan keprihatinnya terhadap asrama pelajar mahasiswa di Kamkey Abepura Kabupaten Nabire yang terbakar. Karena itu, Otopianus mendesak Pemkab Nabire untuk segera membangunnya kembali karena itu sudah menjadi aset Pemkab Nabire. “Setelah terbakar, belum ada upaya untuk membangunnya kembali. Saya lihat, para pelajar dan mahasiswa di situ tidur di aula seperti di tempat pengusian,” ungkapnya.