Jakarta – Sejak tahun 2015, Indonesia memperingati hari media sosial setiap tanggal 10 Juni. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), lebih dari setengah penduduk Indonesia terhubung ke internet. Menurut Global WebIndex (2018), rata-rata orang Indonesia menghabiskan 195 menit per hari di internet, tertinggi ke-6 di dunia.
Sehubungan dengan hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian berharap momentum ini dapat digunakan untuk meningkatkan kebermanfaatan platform media sosial.
“Media sosial bagaikan pisau bermata dua. Jika digunakan dengan baik, manfaatnya sangat besar sekali bagi kehidupan. Namun jika digunakan untuk hal-hal yang kurang baik dan bermanfaat, justru dapat menurunkan produktivitas kita,” ujar Hetifa, Kamis (11/6/2020).
Hetifah beranggapan, terutama di masa pandemi ini, media sosial sangat efektif membantu menyelesaikan berbagai isu yang ada.
“Sebagai contoh, UMKM yang terdampak Covid-19 dapat berjualan melalui media sosial. Anak-anak yang tidak dapat masuk sekolah juga dapat mengakses beragam konten edukasi melalui media sosial,” jelasnya.
Untuk itu, Hetifah yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kesra itu mengungkapkan, sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk menguasai literasi digital.
“Karena untuk orang-orang yang tidak melek secara digital, banyak sekali kesempatan yang Ia lewatkan. Ini terjadi di semua kelompok masyarakat. Sebagai contoh seorang Ibu rumah tangga yang kurang paham teknologi, akan sulit mendampingi anak-anaknya dalam pembelajaran jarak jauh,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Ia berharap seluruh kelompok masyarakat dapat mengupayakan peningkatan kapasitas diri dalam hal ini.
“Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk terus mengasah kemampuan literasi digital kita. Dapat belajar dari segala sumber yang ada seperti youtube, artikel di internet, atau yang manual dengan buku. Tidak perlu malu juga bertanya kepada orang yang lebih mengetahui, anak-anak muda misalnya. Selain itu, bisa juga memanfaatkan program pemerintah seperti kartu pra-kerja, dimana ada program-program terkait digital literacy,” pungkasnya.
Komentar