JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Fachrul Rozi dinilai tidak memiliki kemampuan memimpin Kementerian Agama (Kemenag). Hal itu terluhat dengan minimnya program dan tidak memiliki sense of crisis dalam penanganan COVID-19.
Padahal, Presiden Joko Widodo alias Jokowi sendiri sudah mengintruksikan kepada seluruh Kementerian untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
“Pada saat itu kan, Pak Jokowi yang mengungkapkan para Menterinya harus mempunyai sense of crisis yang sama untuk menanggulangi masalah Covid 19 di tanah air. Tapi saya tidak melihat Fachrul Rozi memiliki program program tersebut,” kata Ketua Harian Perkumpulan Peduli Demokrasi (DEMOCARE) Gesuryawan di Jakarta, Selasa (21/7).
“Saya meminta kepada Pak Jokowi bisa memberikan kesempatan kepada para putra dan putri terbaik dari kalangan Ormas keagamaan lainnya untuk memimpin di Kemenag,” sambungnya.
Meski memiliki latar belakang dari kalangan militer, kata Ketua Komisi Medkominfo PB HMI itu, Fachrul Razi dinilai kurang memilki kecakapan untuk memimpin Kemeng.
“Saya tau beliau dari latarbelakang Militer, tapi kecakapan pengetahuan untuk memimpin lembaga Kemenag beliau payah. Seharusnya beliau bisa melakukan pendekatan Merit Sistem,” ucapnya.
Menurutnya, Fahrul Razi juga harus bisa bersikap tegas dan memiliki kemampuan untuk mereformasi birokrasi disana, dan hal itu terlihat dengan carut marut penanganan asrama haji di daerah yang tidak berjalan baik, dan terindikasi gagal.
“Saya sudah lama mengikuti perkembangan apa-apa saja yang terjadi di dalam, dan luar kegiatan di lembaga Kemenag. Dimana banyak masalah yang terjadi, antara lain ialah Kasus di daerah Malut dan beberapa daerah di Sumatera dan Sulawesi, beberapa proyek infrastruktur asrama haji dilakukan lelang ulang dan itu menandakan ada indikasi permainan dan tidak sesuai dengan pernyataan tegas Fachrul Rozi yang membanggakan, bahwa di Kementerian yang ia pimpin tidak ada hanky panky,” jelasnya. (***)
Komentar