Fraksi PAN Kutuk Keras Aksi Brutal Polisi Israel di Mesjid Al-Aqsha, Tanyakan Fungsi PBB

Jakarta – Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI mengutuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh polisi Israel kepada warga sipil Palestina, di Mesjid Al-Aqsha. Tindakan kekerasan itu tidak hanya menyisakan luka mendalam bagi warga Palestina, tetapi juga bagi seluruh umat Islam dunia.

Israel kata Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay, jelas-jelas telah menodai bulan suci Ramadan dan menyakiti warga sipil yang tidak bersalah.

“Dari video yang beredar, jelas sekali terlihat bagaimana aksi brutal polisi Israel di mesjid Al-Aqsha. Ini adalah tindakan yang bertentangan dengan HAM. PBB dan seluruh negara yang bernaung di bawahnya harus mengambil tindakan tegas kepada Israel. Bukankah salah satu fungsi PBB adalah menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia,” kata Saleh, Minggu (95/2021).

Tindakan kekerasan terhadap warga sipil seperti ini tetap berlanjut disebabkan tidak adanya sanksi tegas kepada Israil. Ada kesan bahwa Israil dibiarkan melakukan kekerasan tanpa batas. Israel seakan dapat mendikte semua negara sehingga mereka dianggap tidak bersalah.

“Kita betul-betul berduka. Kasihan kepada warga Palestina. Mereka tidak bisa melakukan banyak hal. Perlawanan mereka sangat tidak berarti. Senjata otomatis hanya dibalas dengan lemparan batu. Ini betul-betul tidak adil,” ujar Wakil Ketua MKD itu.

“Saya menonton salah satu video dimana ada seorang ibu yang meminta agar dunia membuka mata atas kekerasan yang dialami warga Palestina. Dia menanyakan dimana peran negara-negara besar. Dimana peran para tokoh dunia, ulama, cendikiawan, pemimpin-pemimpin negara besar. Semua seakan diam dan tak bersuara,” ungkap Ketua DPP PAN itu.

Dalam konteks ini, Fraksi PAN mendesak agar pemerintah melakukan upaya-upaya diplomatik agar warga Palestina bisa dilindungi. Pemerintah harus berkomunikasi dengan negara-negara lain di PBB. Tidak cukup hanya mengutuk. Harus ada sanksi tegas. Agar ada sanksi, jalur diplomasi dan komunikasi dengan berbagai negara perlu dilakukan. Paling tidak, di PBB Indonesia harus menyampaikan sikap tegas.

“Indonesia dan Palestina memiliki hubungan sejarah yang sangat panjang. Wajar kalau Indonesia memiliki kepentingan besar bagi perdamaian dan keamanan warga Palestina. Dan sampai hari ini, warga Palestina masih berharap dan selalu memuji keberpihakan dan bantuan Indonesia kepada mereka,” imbuh Wakil Rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Utara II itu.

Komentar