Gus Jazil Ingatkan Publik Tak Mengklaim Pancasilais

JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid mengkritisi munculnya jargon ‘Pancasilais’ yang dilekatkan kepada individu atau kelompok tertentu, karena pengklaiman itu akan menjadi bahan olok-olokan.

Menurut politisi yang akrab disapa Gus Jazil itu, yang dirasakan saat ini adalah pengamalan terhadap nilai-nilai Pancasila sangat jauh dari realitanya, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kalau sekarang jargon, kalau dari jargon akan menjadi bahan olok-olokan Pancasilais, kami Pancasilais, itu ngaku-ngaku sendiri, padahal prakteknya enggak,”kata Jazilul dalam acara diskusi Empat Pilar bertema ‘Memperkokoh Pancasila di Tengah Kehidupan Bermasyarakat’, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (20/9).

“Maksud saya Pancasila bisa menjadi bahan olok-olokan ketika, cita-cita dan faktanya enggak sama, antara nilai dengan apa yang dilakukan nggak sama,” tambahnya.

Menurut dia, membumikan Pancasila bukan sesuatu yang mudah. Apalagi, sambung pria yang akrab disapa Gus Jazil ini, jelang Indonesia emas di 100 tahun pada 2045 nanti, apakah kemudian akan dapat membumikan Pancasila nantinya?

Oleh sebab itu, dalam diskusi ini, Gus Jazil menekankan penting keberadaan BPIP maupun kelembagaan- kelembagaan seperti itu untuk lahir, dengan tujuan untuk bisa memberikan penguatan, utamanya lewat pendidikan maupun lewat contoh-contoh, lewat keteladanan. “Yang sampai hari ini kita belum berhasil,”papar politikus PKB tersebut.

Pasalnya, masih dikatakan Gus Jazil, hingga saat ini pun belum ada tolak ukur bahwa seseorang itu Pancasilais, yakni dalam perbuatannya menerapkan nilai-nilai Pancasila.

“Gimana sih contohnya orang yang Pancasilais itu, saya sebenarnya ingin banget, misalkan dapat penghargaan dari BPIP, Pancasilais dan saya kan juga ingin hidup Pancasilais, kalau itu ada rutenya, ada road maps nya,”seru dia.

“Saya berharap Indonesia itu betul-betul Pancasila itu menjadi ruhnya dari setiap perjalanan yang ada, apakah orangnya, apakah kelembagaannya atau tata caranya atau disiplinnya, sehingga Pancasila itu betul-betul sesuatu yang membumi,”pungkasnya. (***)

Komentar