Raker dengan Wamendag, Achmad Sukisman Azmy: Pupuk Mulai Sulit Di NTB

LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Anggota DPD RI Achmad Sukisman Azmy mengatakan menjelang Natal dan Tahun Baru atau Nataru, harga beras di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami lonjakan.

Untuk meminimalisir lonjakan harga beras, anggota DPD RI asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) itu meminta pemerintah membantu petani dengan menyubsidi pupuk yang saat ini mulai langka sehingga ikut memicu harga beras semakin melambung.

“Berdasarkan reses ke daerah pemilihan, NTB saat ini mengalami kesulitan pupuk, apalagi sudah mau masuk musim tanam. Kami khawatir hal ini bisa menciptakan lonjakan harga beras,” kata Sukisman, saat Rapat Kerja dengan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, di Gedung DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Wakil Ketua Komite II DPD RI, Abdullah Puteh yang menyebut menjelang Natura telah terjadi fluktuasi harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar.

“Kami menerima laporan, telah terjadi fluktuasi harga kebutuhan pokok yang memukul perekonomian UMKM, yang hanya mengandalkan penghasilan harian,” kata Puteh.

Senator asal Aceh itu menyatakan, dengan adanya kenaikan harga bahan pokok, keuntungan UMKM menjadi tidak teridentifikasi. Bahkan pelaku UMKM juga mengaku kebingungan untuk menentukan harga jual.

“Agar barang jualan tetap laku, tak jarang mereka memilih tidak menaikkan harga dan memilih untuk mengurangi keuntungannya,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Komite II DPD RI juga mencatat kondisi harga bahan kebutuhan pokok menjelang akhir tahun 2022. Prediksi dari banyak kalangan dan pantauan dari perdagangan di pasar menyebutkan harga bahan pokok serta pangan pada Nataru 2023, dipastikan akan naik terutama jenis pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Untuk komoditas cabai, beras, bawang, daging ayam, telur, daging sapi, gula, dan minyak goreng, terlihat dengan peningkatan harga signifikan pada harga telur dari harga Rp21.000,-/kg, pada hari Selasa (29/11/22) harga telur telah naik menjadi Rp29.650,-/kg,” ungkap Puteh.

Minyak goreng lanjutnya, sejak awal tahun 2022 juga mengalami kenaikan harga yang sangat melonjak, bahkan ketika itu stok minyak sampai hilang di pasaran. “Sampai saat ini pun harga minyak goreng belum kembali sesuai harga semula. Demikian dengan harga kebutuhan pokok lainnya yang sudah mulai merambat naik menjelang Nataru,” katanya.

Sedangkan anggota DPD RI asal Provinsi Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya berharap pemerintah bisa menaruh perhatian terhadap daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Contohnya Provinsi Kalimantan Barat yang berdekatan dengan Malaysia. “Jika ada perbedaan harga seperti gula, maka akan terjadi penyelundupan. Kami berharap Kemendag bisa memperhatikan daerah pedalaman dan perbatasan,” pintanya.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan sebagian besar harga barang kebutuhan pokok per 22 November 2022 berada dalam kondisi yang stabil. Bahkan menurutnya, dalam tren penurunan yang signifikan jika dibandingkan bulan lalu dan minggu lalu. “Pada 22 November lalu kondisi stabil, kecuali bawang merah yang memerlukan perhatian khusus,” ungkapnya.

Selain bawang merah, imbuh Jerry, komoditas lain yang membutuhkan perhatian yaitu cabai yang mengalami kenaikan harga rata-rata 5 persen. Kondisi ini ditengarai karena kondisi stok yang hanya 8,09 persen di atas pasokan normal.

“Jika melihat catatan historis jelang Nataru, komoditas bahan pokok yang cenderung naik yaitu cabai, bawang merah, dan produk peternakan seperti telur serta daging ayam,” ujarnya.

Komentar