LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki minta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Tekonologi atau Kemendikbudristek mampu meyakinkan para guru yang telah lulus jadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bisa mengajar di sekolah swasta asalnya.
Tujuannya menurut politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu, agar tidak terjadi kekosongan guru di sekolah swasta karena sudah pindah ke sekolah-sekolah negeri.
“Kalau yang sudah diangkat, ya seharusnya mutasi, tapi ada aturan mutasi biasanya sekian tahun baru bisa mutasi. Tapi ini menurut saya haruslah dicarikan semacam diskresi ya, supaya sekolah-sekolah swasta tidak stagnasi,” kata Zainuddin, dalam rilisnya, Minggu (19/2/2023).
Saat ini ujar Zainuddin, yayasan dan kepala sekolah swasta kebingungan karena harus menyediakan guru pengganti dalam waktu singkat. Apalagi jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang guru-guru produktifnya lulus seleksi PPPK. Selain itu, tidak mudah mencari guru produktif dalam waktu singkat, apalagi menjelang ujian akhir sekolah.
“Jangankan mencari guru senior, mencari guru biasa saja tidak mudah. Contohnya di daerah pemilihak saya (Jawa Timur X), satu sekolah harus kehilangan wakil kepala sekolah yang telah lulus PPPK,” ungkapnya.
Di sisi lain, seorang guru perlu meningkatkan kompetensinya agara menjadi lebih baik. Banyak hal yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kompetensi di antaranya adalah kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional untuk memahami Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
“Guru juga perlu peningkatan kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial personalnya ini harus dengan skema yang jelas, sekarang banyak perubahan, salah satu memahami Implementasi Kurikulum Merdeka.
Zainuddin berharap guru penggerak dapat menjadikan pengalaman sebagai pedoman untuk menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan eskosistem sekolah untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak atau berpusat kepada murid untuk menjadi lebih kreatif.
“Maka ‘experience is the best teacher‘, guru terbaik adalah pengalaman, ini dikemas sebagai mempertemukan siswa dengan guru terbaik. Apa itu guru terbaik, pengalaman inilah menurut saya harus dilakukan, kalau kemudian dalam pelatihan kepada guru-guru ini, guru perlu cerdas dan kreatif, mempertemukan siswanya dengan pengalaman terbaiknya maka pembelajaran itu akan efektif,” imbuhnya.
Komentar