Di Persidangan, SYL Tegaskan Maksud Tak Sejalan Silahkan Mundur Terkait Program

JAKARTA – Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang juga terdakwa kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi menegaskan, maksud dari pernyataannya bahwa yang tidak sejalan silahkan mundur tidak terkait dengan uang, tetapi hal tersebut terkait dengan program kerja kementerian.

Ketegasan ini disampaikan SYL pada persidangan lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (20/5), SYL menjelaskan hal tersebut berkaitan dengan program kerja alias bukan permintaan uang atau iuran.

“Kemudian dikatakan bahwa yang tidak sejalan sama saya sebagai menteri, mundur. Bukan berkait dengan uang, pasti tidak, karena majelis coba tanya, ini berkaitan dengan program,” kata SYL merespons keterangan enam saksi yang dihadirkan tim jaksa KPK, Senin (20/05/2024).

Dikatakan SYL, Indonesia saat itu sedang menghadapi suasana yang tidak baik-baik saja termasuk pandemi Covid-19. Oleh karena itu, ia meminta agar setiap anak buahnya bekerja dengan optimal termasuk melakukan kunjungan ke daerah-daerah.

“Kami menghadapi suatu suasana yang Indonesia tidak baik-baik bapak. Jadi, saya punya perintah antara lain tidak boleh ada Dirjen, eselon I, hanya di Jakarta, 70 sampai 80 persen harus di daerah dan cek kau punya hasil kerja. Kalau tidak berhenti kamu dari sini. Itu Yang Mulia,” ucapnya.

Ia pun memastikan tidak cawe-cawe terkait masalah teknis di Kementan.

“Saya menteri, siapa yang ikut perjalanan, pakai apa ini kan teknikal operasional. Enggak ada di eselon I pun tidak sampai di situ apalagi menteri mau tanya mana uangnya, kasih sama siapa uang. Jadi, saya pikir ini hal yang perlu saya jelaskan bapak, karena saya merasa bahwa kalau seperti ini semua nunjuk ke menteri,” ucap SYL. (***)

Komentar