LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Bendahara Umum Projo Panel Barus menyarankan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyelesaikan masalah internalnya tanpa melibatkan pihak lain.
Ormas pendukung Presiden Joko Widodo tersebut menanggapi tuduhan dari elite PDIP ihwal Jokowi mengincar kursi ketua umum partai itu dalam kongres pada awal 2025.
“Silakan Bu Mega menjadi ketum lagi. Ini kan hajat internal PDIP. Pak Jokowi tidak ikut-ikutan,” kata Panel Barus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/08/2024).
Menurut Panel, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak perlu menggunakan nama Jokowi agar Megawati Soekarnoputri mulus menjabat lagi sebagai ketua umum.
Dia pun berujar, Megawati ialah tokoh sentral yang berjasa dan tidak ada tandingannya di PDIP. Setelah terpilih dalam kongres pada 2025, Megawati bakal memimpin selama 36 tahun hingga 2030.
“Beliau juga tercatat dalam sejarah politik Indonesia telah ikut melawan penguasa otoriter Soeharto yang memimpin Orba selama 32 tahun,“ ujar Panel.
Lebih jauh, dia menuturkan, tokoh sekaliber politik Megawati seperti itu mestinya para elite PDIP percaya diri mampu mengamankan kursi ketum untuk Megawati.
Maka, kata dia, tidak perlu menyeret-nyeret Jokowi agar Megawati terpilih kembali. Apalagi, ketika kongres digelar, Jokowi sudah tidak menjabat Presiden RI.
Panel justru khawatir manuver politik semacam itu bisa memunculkan kesan PDIP sedang tidak solid, sehingga perlu diciptakan musuh bersama.
“Ini seolah mau nakut-nakutin kader, awas lo Jokowi mau merebut kursi ketum. Enggak usah gitu-gitu amat, Mas Hasto,“ tandasnya.
Sebelumnya, Hasto mengatakan Jokowi mengincar kursi Ketum PDIP. Dia menyebut informasi itu diperoleh dari seorang menteri yang identitasnya dirahasiakan.
Tudingan Hasto itu muncul setelah Megawati melontarkan pernyataan seputar posisi ketum di partainya. (***)
Komentar