Pukul Orang, Umar Kei Diingatkan Tidak Pakai Atribut Kedaerahan

LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Tokoh Maluku di Jakarta, Latif Marasabessy mengingatkan Umar Kei agar tidak menggunakan atribut daerah (Maluku-red) dalam kasus penganiaan terhadap  Arif Rahman yang merupakan Staf Khusus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026 Arsjad Rasjid.

Sebagaimana diketahui, kekisruhan yang terjadi di organisasi Kadin masih memanas. Persoalan tidak berhenti pada masalah kepengurusan antara Ketua Umum Arsjad Rasjid vs kelompok Anindya Bakrie yang menjadi ketua melalui Munaslub

Arif Rahman yang menjadi korban pemukulan kelompok Umar Kei itu terus merambat ke organisasi ke masyarakat (Ormas). Pasalnya, Arif Rahman juga menjabat sebagai Sekjen Pemuda Pancasila (PP).

Pemukulan terhadap Arif Rahman itu terjadi di salah satu ruangan lantai 3 Menara KADIN Indonesia, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Senin, 16 September 2024 lalu.

Nah, aksi Umar Kei itulah yang membuat Latif Marasabessy marah, dan meminta agar Umar Kei menyelesaikan masalahnya dengan Sekjen Pemuda Pancasila tersebut.

“Tindakan Umar ini membuat citra kami sebagai pemuda Maluku tercemar,” ujar Latif dalam keterangannya kepada awak media, Selasa (24/09/2024).

Latif selaku pemuda Maluku sangat tidak setuju dengan tindakan ‘premanisme’ yang dilakukan oleh Umar Kei dan kelompoknya tersebut.

Terlebih, korban pemukulan adalah Sekjen Pemuda Pancasila (PP).

“Apakah Umar tidak tahu kalau PP adalah juga rumah bagi pemuda dari Indonesia Timur. Tidak sedikit anak-anak kita yang jadi anggota,” ujarnya.

Latif meminta Umar segera menyelesaikan urusan ini dengan Sekjen PP.

“Jangan bawa-bawa nama Maluku untuk premanisme, segeralah bertanggung jawab,” tegas Latif.

Dia berharap Polisi juga segera menuntaskan pengusutan masalah ini, agar jangan sampai terkesan polisi takut dengan Umar Kei.

“Kalau kasus ini berlarut-larut, kami khawatir nanti akan terjadi kesalah pahaman antara Pemuda Pancasila dengan pemuda asal Maluku. Padahal ulah Umar ini sama sekali tidak mencerminkan sikap pemuda Maluku,” ujarnya.

Latif juga menegaskan pihaknya akan mengawal kasus ini, agar tidak melebar dan merusak marwah pemuda Maluku.

Komentar