LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Museum Rekor Dunia Indonesia atau MURI memberikan Piagam MURI kepada anggota DPR RI Doktor TR. Agun Gunandjar Sudarsa, BC., IP., M.Si., karena tercatat satu-satunya anggota DPR RI secara terus-menerus selama 7 (tujuh) periode.
Penyerahan Piagam MURI untuk politikus Partai Golkar itu dilakukan oleh Pendiri MURI Jaya Suprana dalam rangkaian acara Tasyakuran 7 Periode dan Peluncuran Buku “Good Political Party Govenance” Agun Gunandjar Sudarsa, di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/10/2024).
“Setelah dilakukan studi bahkan penelitian, tujuh periode berturut-turut jadi anggota DPR RI ini ternyata bukan sekedar Rekor Nasional, tapi Rekor Internasional. Selain Kang Agun, belum ada tokoh nasional dan internasional bisa 7 periode berturut-turut sebagai anggota DPR,” ungkap Jaya Suprana.
Untuk itu lanjut Jaya Suprana, MURI mencatatkan 7 periode berturut-turut menjadi anggota DPR ini sebagai rekor dunia. “Saya umumkan, ini Rekor Dunia. Piagam MURI ini diserahkan kepada Kang Agun untuk kategori Rekor Dunia,” tegas Jaya Suprana.
Dalam acara yang sama, Jaya Suprana menyebut sudah lebih dari 10 ribu orang warga Indonesia menerima penghargaan dari MURI. Tapi pemberian Piagam MURI untuk Agun Gunandjar Sudarsa kali ini, selain Gedung Nusantara IV penuh, juga paling banyak dihadiri tokoh.
Oleh karena itu, Jaya Suprana meminta Agun Gunandjar Sudarsa yang memulai karirnya sebagai Wakil Rakyat sejak tahun 1997 memberi bocoran, bagaimana cara menghadirkan tokoh sebanyak ini.
Pada bagian akhir sambutannya, Jaya Suprana minta Agun Gunandjar Sudarsa nantinya mengundang Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum atau KPU untuk membicarakan Pemilu 2029 nanti lebih damai.
“Kang Agun, tolong undang Bawaslu dan KPU untuk menyiapkan Pemilu 2029 nanti tidak ada lagi politik kebencian sebagaimana terjadi pada setiap Pemilu sebelumnya,” pinta Jaya Suprana.
Dapil Neraka
Di acara yang sama, Ketua Dewan Etik Partai Golkar, Prof. DR. Drs. H. Muhammad Hatta, M.SI., MBA., PHD., menilai tujuh periode berturut-turut lolos ke Parlemen bukan pekerjaan mudah.
“Apa lagi melihat daerah pemilihannya di Jawa Barat X yang terdiri dari Kabupaten Ciamis, Banjar, Pangandaran dan Kuningan. Itu Dapil neraka,” ujar Direktur Asean University International Malaysia itu.
Sedangkan Pimpinan Ponpes Darrusalam Ciamis KH. DR. Fadlil Yani Ainusyamsyi, MBA., M.AG., saat diminta menyampaikan testimoninya menyebut Agun sangat fleksibel dan mencintai tradisi keilmuan.
Untuk daerah pemilihannya di Jawa Barat X, menurut Fadlil Yani, Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI itu sering menghadirkan parah tokoh nasional ke berbagai pondok pesantren di Dapilnya.
“Bahkan Kang Agun ini tidak pernah lelah menanamkan nilai-nilai kebangsaan untuk masyarakat khususnya di Kabupaten Ciamis, Banjar, Pangandaran dan Kuningan,” ungkap Fadlil Yani.
Pelaksana Tugas Ketua Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq DEA menjelaskan, sebagai lulusan Strata 1 Ilmu Administrasi Negara di LAN, Agun Gunandjar Sudarsa dinilai efektif memadukan dengan ilmu politik.
Contoh kongretnya, Muhammad Taufiq mengungkap bermula dari Rumah Aspiras yang telah lama didirikan Agun di Dapilnya, berlanjut kepada terbentuknya Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI.
Golkar Bangga
Sekretaris DPP Partai Golkar M Sarmuji saat menyampaikan testimoninya tentang Agun Gunandjar Sudarsa menegaskan bahwa capaian tujuh periode berturut-turut membanggakan Partai Golkar.
“Capaian ini memicu rasa bangga Partai Golkar. Kalau Golkar tetap calonkan Kang Agun maka akan tetap dipertahankan rekor dunia ini,” kata Sarmuji.
Selain itu, sebagai politisi senior, lanjutnya, Agung tak pernah cemburu ke yuniornya dengan segala capaian prestasinya. Sikap tersebut tidak mudah dilaksanakan oleh seorang politisi.
“Terima kasih Kang Agun, sulit bagi kami mencari role model. Tapi Kang Agun bisa jadi role model itu,” imbuhnya.
Tanggung Jawab Makin Besar
Menyikapi pemberian Piagam MURI dan berbagai persepsi dari sejumlah tokoh yang hadir di Tasyakuran 7 Periode, Agun menjelaskan bahwa kekuatan dasarnya adalah keyakinan.
“Keyakinan saja, sesuatu yang baik akan menghasilkan yang baik. Soal jadi lainnya misalnya pejabat itu urusan Allah,” ujar Agun.
Ditanya soal Piagam MURI Dunia yang dia terima ternyata untuk kategori dunia, Agun mengaku kaget.
“Saya kaget, Pak Jaya Suprana menyebut Piagam MURI yang diserahkan dengan predikat dunia. Ini tanggung jawab makin besar lagi,” ujarnya.
Terkait dengan peluncuran buku yang ke delapannya berjudul “Good Political Party Govenance”, Agun menyatakan bahwa hal itu sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kepada Allah SWT.
“Melalui buku, itu bisa memberikan pertanggungjawab kepada Allah SWT. Apa lagi buku itu disusun melalui disertasi menjadi buku,” ujarnya, sembari menambahkan buku tersebut menggambarkan representasi DPR sebagai wakil rakyat.
Terakhir, Agun menyampaikan terima kasih kepada Airlangga Hartarto selaku ketua umum yang mengizinkan Partai Golkar jadi tempat penelitian karena telah memenuhi syarat untuk diteliti.
“Dalam Kata Pengantar buku itu, saya sampaikan terima kasih ke Bapak Airlangga Hartarto yang telah mengizinkan Golkar jadi tempat penelitian karena memenuhi syarat untuk diteliti sebagaimana yang disampaikan Azyumardi Azra bahwa Golkar sudah selesai dengan ke-Indonesia-anya, karena kader ada di semua lini unsur kenegaraan dan kebangsaan,” pungkasnya.
Komentar