LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI, Andina Thresia Narang, meminta Dewan Pers untuk memperketat perhatian terhadap sertifikasi wartawan khususnya di media online. Hal ini, menurutnya, penting agar wartawan dapat menghasilkan pemberitaan yang berimbang dan mematuhi kode etik jurnalistik.
Andina menegaskan bahwa keabsahan wartawan dan perusahaan media perlu dipastikan agar kredibilitas berita yang disampaikan kepada masyarakat terjamin.
“Saya mengimbau Dewan Pers untuk memastikan bahwa wartawan-wartawan ini terakreditasi. Dengan demikian, media online, terutama yang baru berdiri, perlu diverifikasi keabsahannya,” ujar Andina kepada wartawan, Rabu (20/11/2024).
Politikus muda dari Partai NasDem ini menyoroti praktik di beberapa media yang hanya dioperasikan oleh satu orang, tanpa struktur organisasi yang jelas. Hal ini, menurutnya, dapat memengaruhi kualitas pemberitaan.
“Sebagai contoh, ada media yang seluruh tugasnya dikerjakan oleh satu orang, mulai dari mencari berita, mencari iklan, hingga menjadi direktur. Kondisi ini harus diperhatikan agar tidak terjadi tumpang tindih peran,” jelas Andina.
Ia menekankan bahwa struktur yang baik dalam pengelolaan media sangat penting untuk menjaga independensi serta kualitas berita yang dihasilkan sesuai dengan pedoman kode etik jurnalistik.
Andina juga mengingatkan bahwa menjelang Pilkada Serentak 2024 yang akan berlangsung pada 27 November 2024, peran media, khususnya di daerah, menjadi sangat penting. Ia menyoroti perlunya menjaga independensi media agar pemberitaan tidak memihak atau hanya memenuhi pesanan tertentu.
“Jika ada media yang memberitakan secara tendensius dan hanya mengikuti pesanan, itu tentu dapat merugikan pihak lain. Pemberitaan seharusnya tetap berimbang dan tidak menyerang pihak tertentu secara sepihak,” ujar legislator asal Kalimantan Tengah tersebut.
Menurutnya, situasi ini turut berkontribusi pada penurunan indeks kebebasan pers di Indonesia, yang belakangan menjadi perhatian utama. Ia menilai Dewan Pers harus mengambil langkah konkret untuk menjaga kebebasan pers.
“Penurunan indeks kebebasan pers ini menjadi catatan penting. Media harus menjadi pilar demokrasi yang netral, terutama saat momentum politik seperti Pilkada,” pungkas Andina.
Komentar