LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Frederik Kalalembang berharap fit and proper test calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadikan momentum untuk mengembalikan muruah dan kredibilitas KPK.
Hal itu dikatakan Frederik setelah meneliti potensi yang cukup baik dari para calon saat menjalani fit and proper test calon pimpinan KPK masa jabatan 2024-2029 yang saat ini berproses di DPR RI.
“Saya kira sampai hari ini calon yang maju, mulai dari kemarin 5 orang dan hari ini pagi ini 6 orang, semua punya potensi yang bagus. Dan mereka punya background dari hukum dan ada beberapa juga dari keuangan. Tapi sejauh ini kelihatannya bagus,” kata Frederik, usai mengikuti Rapat Pemilihan dan Penetapan Calon Pimpinan KPK periode Tahun 2024-2029, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Dalam pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan Calon Pimpinan KPK, politikus Partai Demokrat itu juga menyoroti perlunya perbaikan mendalam terhadap pelaksanaan tugas KPK, terutama dalam hal muruah dan pendekatan lembaga dalam pemberantasan korupsi.
Satu di antaranya, lanjut Frederik, mengenai Operasi Tangkap Tangan atau OTT yang selama ini selalu ditonjolkan dalam pemberantasan kasus korupsi oleh KPK.
“Padahal kita tahu OTT itu kan operasi tangkap tangan yang diatur dalam pasal 1 angka 9 KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana). Di mana pada saat setelah ada keramaian itu, yang dilakukan selama ini KPK itu adalah OTT padahal dua alat bukti sudah lengkap. Harusnya dia melakukan pemanggilan. Nah inilah yang terkadang mereka tidak memperhatikan berkas dan sebagainya,” ungkap Frederik.
Dijelaskannya, selama ini KPK melakukan pemberantasan korupsi mulai dari laporan, penyelidikan hingga penuntutan dilakukan oleh KPK sendiri. Sehingga tidak ada lagi adanya koreksi.
Hal inilah yang menurutnya membuat masalah seperti yang terkait dengan perkara Sahbirin Noor atau Paman Birin dapat memenangkan peradilan meski KPK telah memiliki dua alat bukti.
“Saya melihat karena KPK ini kan mulai dari laporan, kemudian penyelidikan. Penyelidikan sampai kepada penuntutan itu semua ada pada mereka. Jadi tidak ada koreksi lagi yang lebih intensif. Sehingga kadang-kadang seperti itu mereka. Bahkan kemarin peradilan dan dimenangkan oleh termohon,” ujarnya.
Selain itu, Frederik juga mengingatkan pentingnya Calon Pimpinan KPK yang tidak hanya berfokus pada penindakan, tetapi juga memiliki visi yang lebih besar, yaitu memperbaiki ekonomi negara.
Ditegaskannya, untuk memberantas korupsi dengan efektif, KPK harus mendukung stabilitas ekonomi yang kokoh, karena ekonomi yang baik akan memperkuat negara dan mempercepat proses pemberantasan korupsi.
“Saya kira kita tahu bahwa korupsi ini memang kan lex specialis. Jadi memang dia punya kemampuan yang khusus. Dan kita berharap memang benar-benar mereka itu punya visi dan misi yang bagaimana caranya untuk memperbaiki ekonomi negara kita sehingga apabila ekonomi itu baik, saya kira negara kita semakin kokoh,” pungkasnya.
Komentar