Politisi Golkar Desak Kemendag Upayakan Penurunan Tarif Ekspor Tekstil ke AS dan Eropa

LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Firnando H. Ganinduto, mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk segera melakukan negosiasi terkait tarif ekspor tekstil Indonesia ke Amerika Serikat dan Eropa.

Tingginya tarif tersebut disebut menjadi beban berat bagi perusahaan tekstil nasional, khususnya di Jawa Tengah, sehingga banyak yang terancam bangkrut.

Hal ini disampaikan Firnando dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan beserta jajaran Kementerian Perdagangan, Rabu (20/11/2024), di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Firnando menegaskan bahwa masalah ini merupakan keluhan langsung dari konstituennya di Jawa Tengah, yang didominasi pelaku usaha tekstil.

“Saya menyampaikan aspirasi dari rakyat kami, khususnya di Jateng, agar Kemendag segera menegosiasikan tarif masuk tekstil ke AS dan Eropa. Tarif yang tinggi ini membuat perusahaan sulit bersaing dan hampir bangkrut,” ujar Firnando.

Firnando mengungkapkan bahwa tarif masuk ke kedua pasar utama, yakni Amerika dan Eropa, sangat memberatkan. Akibatnya, banyak perusahaan tekstil, khususnya yang besar, mengalami kerugian signifikan.

“Target utama mereka adalah pasar AS dan Eropa. Tapi dengan tarif yang sangat tinggi, harga produk mereka jadi tidak kompetitif,” katanya.

Ia juga mengingatkan dampak besar jika perusahaan-perusahaan besar di sektor tekstil ini harus tutup. Salah satunya adalah ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang bisa melibatkan ratusan ribu karyawan.

“Setiap perusahaan besar di Jateng mempekerjakan sekitar 20.000 hingga 30.000 karyawan. Kalau mereka bangkrut, akan ada ratusan ribu orang yang kehilangan pekerjaan. Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” jelas Firnando.

Selain tarif ekspor, Firnando juga menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan tekstil menengah. Ia menyebut salah satu penyebab kerugian mereka adalah maraknya impor ilegal yang merugikan produsen lokal.

“Perusahaan menengah juga kesulitan karena masih banyak barang impor ilegal yang masuk ke pasar. Pemerintah perlu memperketat pengawasan agar industri lokal bisa bertahan,” tegasnya.

Firnando menyatakan keyakinannya bahwa pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto dapat memberikan solusi terbaik untuk industri tekstil nasional. Ia menilai kepemimpinan Prabowo yang berpikir strategis dan mengedepankan kepentingan rakyat akan mampu menyelesaikan persoalan ini.

“Presiden kita memiliki visi global yang luar biasa. Saya percaya pemerintah akan mengambil kebijakan yang tepat untuk rakyat Indonesia,” tutup Firnando.

Komentar