LIPUTAN.CO.ID, Yogyakarta – Komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah gizi, melalui Program Makan Bergizi Gratis sudah mulai berlangsung sejak 6 Januari 2025. Program ini diharapkan mampu melahirkan generasi unggul untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas Tahun 2045.
Merespon hal ini, Wakil Ketua DPD RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas (GKR Hemas) mengapresiasi dan mendukung kinerja pemerintah dan sekaligus mengajak pemerintah melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya perempuan dan disabilitas.
“Kita perlu bersama-sama membangun bangsa ini. Program Makan Bergizi Gratis perlu kita dukung pelaksanaanya. Program ini harus lahir dari akar rumput. Maka, pemerintah perlu mengajak UMKM khususnya perempuan dan disabilitas untuk berkolaborasi,” kata GKR Hemas di Ruang Serbaguna, Kantor DPD RI Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (7/1/2025).
Hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Ir. Nurkyatsiwi, M.MA. Kabid Kewirausahaan Dinas Koperasi dan UKM DIY Wisnu Hermawan, S.P., M.T. Gusti Kanjeng Ratu Bendara, Kepala Badan Promosi Pariwisata DIY, serta Pelaku UMKM disabilitas yang tergabung dalam Difabike dan Anggota Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) DIY.
Dalam forum ini, GKR Hemas melakukan inventarisasi materi terkait Pemberdayaan UMKM Disabilitas dan Wanita Pengusaha untuk Pembangunan Ekonomi Daerah dengan melakukan pertemuan bersama pemerintah daerah.
“Gerakan harus kita mulai dari masyarakat, misalnya melibatkan Ibu PKK yang didorong untuk bisa menghasilkan makanan sehat. Dari mulai tingkat desa, kalurahan dan kabupaten. Mari kita sama-sama bekerja untuk pemerintahan yang baru dan bersama-sama membangun bangsa,” ucap GKR Hemas.
Dikatakannya, UMKM memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, termasuk di daerah DIY. Selain sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal, UMKM juga memberikan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.
“Sebagai wakil daerah, saya memberikan dukungan terhadap perkembangan UMKM di DIY, khususnya UMKM yang melibatkan penyandang disabilitas dan UMKM perempuan,” ujarnya.
Menyampaikan aspirasi, Triyono dari Difabike menjelaskan bahwa di Yogyakarta sudah banyak program pemerintah khususnya bagi penyandang disabilitas. Namun menjadi PR bersama tentang keberlangsungan dari program tersebut. Dalam hal ini, Difabike sudah berdiri sejak 2014 dan memberikan berbagai layanan bagi konsumen dalam hal jasa transportasi.
Mengenai kolaborasi, IWAPI juga sangat siap untuk diajak kolaborasi. Mereka juga berharap dan sampaikan kepada GKR Hemas, yang dalam hal ini juga sebagai Dewan Pembina IWAPI untuk terus mengawal kebijakan yang mendukung perkembangan ekonomi yang lebih inklusif.
Komentar