Halalbilhalal Warga Tegal, Ketua MPR RI: Siapa pun Boleh Buka Warteg!

LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan perantau Tegal yang membuka usaha kuliner di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek, sangat menentukan dinamika kehidupan warga Jakarta.

Alasannya, siapa pun yang saat ini atau nanti ada di Jakarta pasti akan mampir untuk makan di warung-warung Tegal dengan harga yang sangat murah.

Warung Tegal itu salah satu kontribusi nyata masyarakat Tegal bagi siapa pun yang ada di Jakarta dan sekitarnya,” kata Ahmad Muzani, di acara Halalbihalal IKBT-BA 1446 H/2025 M, se Jabodetabek, di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Minggu (27/4/2025).

Di samping harga makan di Warteg murah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra itu menjelaskan bahan makanannya sehat sehingga otak yang mengonsumsi masakan Tegal jadi waras.

“Kontibusi Warteg bagi masyarakat Jabodetabek ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Dan Warteg sekarang sudah kinclong. Di samping tempat makan, Warteg juga bisa untuk ngobrol-ngobrol,” ujarnya.

Selain itu, Ahmad Muzani memastikan siapa saja boleh membuka usaha Warteg. Tidak apa-apa, karena itulah kontribusi masyarakat Tegal untuk Indonesia.

“Siapa pun bisa buka usaha Warteg. Tugas masyarakat Tegal dan sekitarnya saat ini adalah mengembalikan Tegal sebagai Jepang-nya Indonesia di bidang teknologi. Kalau mungkin jadi China-nya Indonesia di bidang ekonomi,” tegas Muzani.

Meski demikian, Ahmad Muzani minta para Bupati dan Wali Kota Tegal, Brebes dan sekitarnya memerhatikan betul sektor UMKM agar orang Tegal dan sekitar tidak merantau semuanya.

Dikatakannya, keunggulan orang Tegal berusaha harus jadi contoh. Satu di antara kuliner Tegal yang sangat unggul dan disukai masyarakat luas adalah Sate Tegal. “Itu sebabnya kurang lengkap kalau ke Tegal belum makan Sate Tegal. Demikian juga dengan minuman teh, semua daerah pasti punya. Semua daerah ada minuman. Tapi pancen teh yang paling top teh Tegal,” ungkapnya.

Di Jabodetabek basis bisnis orang Tegal adalah Warteg. Karena itulah, menurut Muzani, Warteg terkenal dengan ekonomi bawah.

“Saya harap Ikatan Keluarga Besar Tegal atau IKBT bisa jadi bapaknya Warteg, karena di Jakarta sewa tempat mahal, bahan baku mahal sementara harga jual sangat merakyat. Karena itu saya harapkan bersatulah mengatasi kendala itu,” pintanya.

Terakhir, Ahmad Muzani mengucapkan rasa syukur dan berterimakasih dengan adanya halalbihalal karena bisa saling bersilaturrahmi dengan warga Tegal yang berdomisili di Jabodetabek.

“Saya bersyukur dan  berterimakasih kepada semua yang hadir karena merasa terhormat dikunjungi oleh warga Tegal di Rumah Rakyat ini,” pungkasnya.

Bersama ratusan warga Tegal halalbihalal yang memenuhi Gedung Nusantara IV, juga hadir  Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Silmy Karim serta Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantaro.

Komentar