LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) mendorong kerja sama internasional terhadap penyelesaian isu global, di antaranya berkaitan dengan ketegangan geopolitik, konflik regional, dan perubahan iklim.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin, saat menerima delegasi International Forum for Cooperation and Dialogue (IFCD), bertempat di Ruang Ketua DPD RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Jazuli Juwaini selaku Anggota Komisi I DPR RI, sekaligus Ketua Fraksi PKS DPR RI, Pimpinan dan anggota BKSP DPD RI serta sejumlah staf ahli Fraksi PKS DPR RI.
Pada forum tersebut Sekretaris Jenderal IFCD Azza Ayoubi menjelaskan tujuan pentingnya kolaborasi dan kerja sama regional serta multilateral yang berkelanjutan.
“Kehadiran kami di sini adalah untuk mendorong kolaborasi internasional dalam mengatasi isu-isu global, serta membangun kepercayaan melalui dialog antarbudaya dan antaragama. Kami berharap Indonesia bisa mengambil peran dalam memperkuat kerja sama regional dan multilateral untuk perdamaian dan pembangunan berkelanjutan,” kata Ayoubi.
Pada kesempatan yang sama, Sultan merespon positif dan akan menindaklanjuti program lanjutan yang telah disampaikan IFCD.
“Kami siap menindaklanjuti program-program lanjutan yang telah disampaikan IFCD, tentu saja dengan kolaborasi antara Fraksi PKS melalui Pak Jazuli Juwaini dan Wakil Ketua DPD RI Pak Tamsil Linrung. Ke depan kami akan upayakan akan ada pertemuan dialog dunia dengan tema yang sesuai dengan latar fakta isu dari negara negara yang turut serta didalamnya,” ujar Sultan.
Senator Indonesia asal Provinsi Bengkulu itu juga mengapresiasi IFCD sebagai platform global yang didedikasikan untuk memfasilitasi kerja sama internasional dan dialog antarbudaya dalam mengatasi tantangan global mendesak seperti krisis iklim, ketegangan geopolitik, dan transformasi sosial.
Sekretaris Jenderal IFCD Azza Ayoubi dan Ketua DPD RI Sultan B Najamudin. Foto: Dokumen.
Komentar