Pastikan Hewan Kurban Aman, Politikus PKB Desak Pemerintah Sidak

LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Pemerintah didesak melakukan inspeksi mendadak (Sidak) dan masif pada lokasi-lokasi penjualan hewan kurban, terutama di titik-titik rawan di kota besar.

Selain Sidak, Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan juga meminta pemerintah melibatkan dokter hewan dan petugas kesehatan hewan, sebelum proses penjualan dimulai hingga tahap pemotongan.

Lebih lanjut, politikus PKB itu juga mengingatkan bahaya mengonsumsi daging sapi gelonggongan, salah satunya adalah pontensi keracunan.

“Daging sapi gelonggongan mengandung air tinggi sehingga daging menjadi cepat busuk sekaligus rentan terkontaminasi patogen yang menyebabkan infeksi dan penyakit,” kata Daniel, dalam rilisnya, Selasa (3/6/2025).

Berangkat dari kekhawatiran ini, Daniel juga mendesak penerapan sanksi tegas terhadap pihak-pihak yang melakukan praktik curang, termasuk pencabutan izin usaha dan pelaporan pidana sesuai UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

“Publikasi daftar pedagang resmi dan lokasi penjualan bersertifikat, agar masyarakat tidak terjebak membeli hewan dari sumber yang tidak terpercaya,” kata Daniel.

Sebagai Anggota Komisi IV DPR yang membidangi urusan peternakan, Daniel pun mengingatkan pentingnya edukasi.

Ditegaskannya, sosialisasi materi edukasi seputar bahaya daging gelonggongan harus diupayakan secara intensif di lingkungan masjid, RT/RW, panitia kurban, serta komunitas lokal.

“Gunakan kanal informasi yang mudah diakses media sosial, siaran radio lokal, hingga video pendek yang menarik,” sarannya.

Selain itu, Daniel juga mendorong agar setiap lokasi penjualan hewan kurban wajib mengantongi sertifikasi dari dinas terkait, dan pemeriksaan kesehatan hewan harus menjadi prosedur standar menjelang hari raya besar.

Menurutnya, ibadah kurban tidak boleh dikotori oleh praktik culas yang mengorbankan kualitas dan keselamatan masyarakat.

Ia juga mengingatkan agar sanitasi tempat penjualan dan penyembelihan hewan kurban harus menjadi perhatian. “Petugas yang berwenang harus rajin turun ke lapangan mengecek kesehatan dan kelayakan hewan kurban. Termasuk kebersihan lokasi penjualan dan tempat penyembelihan. Ini harus dilakukan betul-betul, jangan cuma formalitas,” kata Daniel.

Dikatakannya, Negara harus hadir, bukan hanya sebagai regulator di atas kertas, tetapi sebagai pelindung nyata dari praktik-praktik curang yang mengorbankan konsumen dan merusak makna ibadah.