Niko Tantang KPK Blak-blakan Di Pansus

Depok, liputan.co.id – Panitia Khusus (Pansus) DPR RI untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Niko Panji Tirtayasa alias Miko mengunjungi Rumah Sekap KPK di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cipayung – Depok, Jawa Barat, dan Kelapa Gading, di Jakarta Utara, Jumat (11/8/2017).

Ketua Pansus KPK, Agun Gunanjar Sudarsa, mengatakan kunjungan itu untuk membuktikan keberadaan Rumah Sekap KPK yang dimaksud Miko atau Safe House versi KPK. “Jadi, kami hanya cross check kebenaran kesaksian Miko kepada Pansus,” kata Agun, di Depok.

Keberadaan Rumah Sekap KPK itu diceritakan oleh Miko, yang mengaku menempati rumah milik Yusman dan ditunggui Nanang itu sepanjang Maret 2013 hingga Februari 2015.

“Saya tantang penyidik KPK dan juru bicaranya untuk sama-sama mengklarifikasi ke Pansus KPK. Kapan saja…saya tunggu agar nama kita bisa dibersihkan,” ujar Miko, saksi kasus suap hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar yang ditangani KPK, kepada wartawan di depan Pansus KPK.

Keberadaan Rumah Sekap atau Safe House KPK di RT 03 RW 03 seluas 150 meter itu misterius karena tidak diketahui masyarakat seputar TPA sampah Cipayung, Depok.

“Saya ini warga asli, dan pernah menjadi Ketua RW, tapi tidak pernah mendengar rumah sekap atau safe house KPK itu,” ujar Ganin, mantan ketua RW 05 berseberangan dengan rumah kosong itu.

Hal senada diungkap Gozali. Ketua RW 03 yang baru setahun menjabat itu mengaku tidak tahu menahu bahkan rumor-rumor rumah misterius yang disewakan Rp 2,5 juta/bulan itu.

“Justru saya tahu sekarang ini karena kedatangan wartawan dan anggota DPR dengan dua bus rombongan serta dikawal mobil polisi,” pungkasnya.

 

Komentar