Kompetensi Guru Jangan Hanya Mengajar, Juga Bisa Mendidik

Jakarta, liputan.co.id – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra menyatakan kompetensi guru jangan hanya mempertimbangkan kualitas mengajar. Aspek lain yang lebih penting menurut Sutan adalah kompetensi mendidik.

Hal tersebut dikatakan Sutan saat memimpin rapat Panitia Kerja (Panja) DPR bidang Evaluasi Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dengan Rektor Universitas Yogyakarta (UNY), Wakil Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Wakil Rektor Universitas Negeri Medan dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (20/9/2017).

“Beberapa waktu lalu, kami mengundang para guru, nah sekarang kami mengundang yang mencetak guru. Karena kami mau meningkatkan standar nasional pendidikan (SNP) di Tanah Air, kami mau kompetensi guru jangan hanya mempunyai kualitas mengajar tetapi harus bisa mendidik,” kata Sutan.

SAH panggilan beken Sutan Adil Hendra itu mengatakan, salah satu indikador meningkatkan SNP yaitu dengan menciptakan kesiapan tenaga pendidik untuk mengajar, meski masih ada beberapa kendala.

“Salah satu kendalanya anggaran kurang. Karena itu Panja mendorong pemerintah untuk mengalokasikan anggaran yang lebih besar kepada Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) sehingga kita dapat memiliki guru yang kompeten,” janjinya.

Soal guru lanjut politikus Partai Gerindra ini, saat ini hal yang menjadi issu krusial pendidikan diantaranya tentang seleksi guru, sebaran guru, pembinaan karir guru. Selain itu, guru menjelang pensiun tahun 2018-2019, serta guru honorer dan guru kontrak yang membutuhkan penyelesaian secara cepat dan tepat.

Komisi X DPR kata SAH, melihat masukan yang disampaikan oleh para rektor membantu Panja paham masalah yang terjadi selama ini dalam membangun standar pendidikan yang bermutu tinggi itu.

Untuk itu, SAH meminta UNY, UPI, UNJA dan UNIMED berperan serta membangun dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, khusunya terkait pemenuhan standar pengelolaan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan dalam SNP.

“Kami harap bapak-bapak bisa memberikan data dan gambaran yang komprehensif mengenai kondisi dan permasalahan pendidikan dasar dan menengah yang terbaru dengan memberikan contoh untuk terus memperbaiki SNP,” pintanya.

Terkait guru, wakil rakyat dari daerah pemilihan Jambi itu mengingatkan pemerintah bahwa tahun 2018 akan banyak guru yang pensiun, tentu hal itu membutuhkan guru yang banyak. Pemerintah harus punya kesiapan atas masalah ini, kalau tidak pihaknya menilai akan terjadi darurat guru.

“Kalau pemerintah tidak konsen dengan tenaga guru, kita akan mengalami darurat guru. Pemerintah harus memperhatikan ini kalau tidak mau dibawa ke mana bangsa dan negara ini,” pungkasnya.

Komentar