Jokowi Ancam Reshuffle, Golkar Bilang Begini

JAKARTA – Presiden Joko Widodo alias Jokowi baru-baru ini marah besar dan mengancam akan melakukan reshuffle terhadap Menteri yang buruk kinerjanya. Tidak hanya ke Menteri, Presiden dua periode ini juga ancam membubarkan lembaga-lembaga di luar Kementerian dengan alasan yang sama.

Menanggapi kemarahan Jokowi, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, Partai Golkar tidak begitu takut dengan isu reshuffle tersebut, karena Golkar sudah mengirimkan putra-putra terbaiknya untuk mengisi kabinet di Pemerintahan Jokowi.

“Bahkan tidak tanggung-tanggung, ketua umum kami, pemimpin tertinggi di Golkar itu kita kirimkan untuk menjadi menteri di kabinetnya Pak Jokowi ini. Dan itu saya kira tanda bahwa kita memberikan yang terbaik buat pemerintah, buat negara dan bangsa ini melalui kerja-kerja di kementerian yang ada itu,” kata Doli kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/6).

Ketua Komisi II itu menilai, sejauh ini Menteri-Menteri dari Partai Golkar yakni Ketua Umum Airlangga Hartarto (Menko Bidang Perekonomian), Luhut Binsar Panjaitan (Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi), Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian) dan Zainduin Amali (Menteri Pemuda dan Olahraga), sudah bekerja sangat serius.

“Sangat serius dan sungguh-sungguh. Kalau bisa dibilang, tidak ada jam kerja,” ucapnya.

“Jadi artinya, Golkar sudah memberikan putra-putra terbaiknya. Dan setahu kami putra-putra terbaik itu sudah melakukan kerja yang luar biasa dengan kerja yang tidak biasa seperti yang kita harapkan selama ini,” tambahnya.

Namun, Doli mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada presiden Jokowi. “Sekali lagi kalau soal reshuffle itu tergantung dari Pak Presiden,” katanya.

Diketahui, aksi marah-marah Jokowi itu berlangsung dua pekan lalu saat melakukan rapat kabinet bersama para Menterinya. Kemarhan itu pula terjadi akibat tidak berhasilnya para Menteri dalam penanganan pandemi COVID-19 saat ini.

“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah,” kata Jokowi. (***)

Komentar