Hasil Survei: La Nyalla Unggul Di Pilkada Jawa Timur

Jakarta, Liputan.co.id – Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) telah mengantongi 15 tokoh Jawa Timur yang berpotensi menjadi gubernur. Nama-nama tokoh tersebut dihasilkan lewat riset survei metadata yang digelar dari tanggal 29 Juni hingga 10 Juli 2017.

Dari hasil survei tersebut menurut Direktur Eksekutif LKPI Arifin Nurcahyono, masyarakat Jatim berharap, Sosok La Nyalla Matalitti mampu menyelesaikan persoalan ketersedian lapangan kerja, iklim usaha yang kondusif dan dukungan pemerintah provinsi untuk sektor industri dan pertanian.

“La Nyalla mengantongi tingkat keterpilihan 13,1 persen mengalahkan Mensos Khofifah Indar Parawansa yang meraih 12,3 persen dan petahana Saifullah Yusuf 11,2 persen. Keterpilihan La Nyalla di bawah Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang mengantongi 20,2 persen,” kata Arifin, dalam rilisnya, Rabu (19/7/2017).

Dia jelaskan, rendahnya keterpilihan Khofifah karena masyarakat Jatim menilai Khofifah sudah bekerja baik sebagai Mensos ketimbang harus jadi kepala daerah. Sementara untuk Saifullah Yusuf yang memiliki keterpilihan rendah di banding La Nyalla dan Khofifah karena dianggap tidak akan mampu memperbaiki keadaan ekonomi dan sosial masyarakat Jatim.

Untuk tokoh Jatim lainnya, ujar Arifin, Ketua Harian DPP Gerindra, Moekhlas Sidik memiliki elektabilitas sebesar 7,3 persen, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf 2,5 persen. Lalu, Rendra Kresna (Bupati Malang) memiliki tingkat elektabiitas 2.3 persen, Mahfud MD memiliki tingkat keterpilihan 6,2 persen.

Selain itu, Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) tingkat elektabilitasnya 1,2 persen, H. MZA Djalal, M.Si (Mantan Bupati Jember) 3,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 0,9 persen, Soepriyatno (Ketua DPD Gerindra) 0,7 persen, Bupati Ngawi Sulistyono sebesar 4,1 persen, Kusnadi (Ketua DPD PDIP Jatim) sekaligus Wakil Ketua DPRD Jatim 0,8 persen dan Musyaffa Noer 0,4 persen.

Untuk tingkat popularitas, lanjut Arifin, Saifullah Yusuf meraih 89,3 persen, Tri Rismaharini 93,1 persen, Khofifah Indar Parawansa 91,6 persen, Abdullah Azwar Anas 67,3 persen, Rendra Kresna 78,3 persen, Mahfud MD 90,3 persen, H. MZA Djalal, M.Si 70,3 persen, La Nyalla Matalitti 90,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 67,3 persen, Soepriyatno 23,7 persen. Moekhlas Sidik.66,7 persen, Nurhayati Ali Assegaf 30,3 persen, Sulistyono 84,4 Persen, Kusnadi 38,2 persen, Musyaffa Noer, 29,2 persen.

Untuk tingkat Akseptabilitas kata Artifin, Tri Rismaharini meraih 83,4 persen, La Nyalla Matalitti 81,1 persen, Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa, Rendra Kresna, Mahfud MD, H. MZA Djalal, M.Si, Laksamana Madya TNI (Purn) Moekhlas Sidik dan Sulistyono rata-rata memperoleh tingkat akseptabilitas lebih di atas 65 persen. Sedangkan sisanya, dalam kategori popularitas masih di bawah 50 persen suara.

“Belum ada tokoh yang masuk lima besar dalam survei ini memiliki tingkat elektabilitas di atas 50 persen. Survei ini juga menunjukan bahwa elektabilitas Saiffulah Yusuf sebagai petahana yang di bawah 15 persen, sangat berat baginya bisa terpilih apabila maju sebagai Cagub,” pungkasnya.

Survei digelar dari 29 Juni hingga 10 Juli 2017, melibatkan partisipasi 1285 masyarakat Jatim selaku responden, mencakup 9 kota dan 29 kabupaten di Jatim. Data diperoleh berdasarkan DPT pilpres 2014 Jatim sebanyak 30.639.900 pemilih dengan metode survei stratified multistage random sampling, margin of error sebesar +/- 2.8 persen, tingkat kepercayaan 95 persen. Sebanyak 13,6 persen responden yang tidak memilih, memberikan jawaban atau belum memiliki pilihan terhadap ke lima belas tokoh yang jadi objek penelitian. (zul)

Komentar