Pengamat: Dua Kali Debat Capres Belum Pengaruhi Golput

Jakarta – Pengamat Politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes memperkirakan sekitar 50 juta orang terindikasi menyaksikan acara debat calon presiden yang telah berlangsung dua putaran.

Namun menurut Arya, debat capres yang hanya dua pasang tersebut belum bisa memengaruhi kelompok golongan putih (golput) yang cukup tinggi.

“Ekspektasi publik tak terpenuhi di debat putaran pertama dan kedua, sehingga pengaruhnya kecil. Indikasinya, survei menemukan masih tinggi potensi warga tidak akan memggunakan hak pilihnya,” kata Arya, di acara Dialektika Demokrasi “Menakar Efektivitas Debat Capres dalam Meraih Suara”, di Media Center DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan – Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Padahal lanjutnya, debat kandidat presiden diharapkan bisa memperkecil suara golput ini.

“Kini orang menunggu debat putaran ketiga, kalau lagi-lagi mengecewakan maka sulit untuk mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya,” tegas dia.

Dikatakan Arya, pada putaran pertama dan kedua seharusnya capres penantang lebih agresif karena punya banyak peluru yang bisa dipakai. “Kalau penantang ingin mendapat lebih tinggi keterpilihan, maka debat ini forumnya. Kalau itu tidak dimanfaatkan tentu akan menguntungkan petahana,” ujarnya, sembari menambahkan posisi masing-masing pihak masih sangat imbang.

Komentar