LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Wakil Ketua Komite II DPD RI Bustami Zainudin meminta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar memberikan perhatian khsusus bagi Polisi Hutan atau Polhut.
Perhatian khusus dari Menteri LHK terhadap Polhut tersebut menurut Senator asal Provinsi Lampung itu sangat penting, mengingat tugas mereka sangat berat dan dinamika yang terjadi di hutan.
“Di Lampung, misalnya. Satu orang personel Polisi Hutan harus mengamankan seluas tiga ribu lebih hektare hutan dan belum lagi konflik antara masyarakat dengan gajah,” kata Bustami, saat RDP dengan Menteri LHK Siti Nurbaya secara hybrid, dari Gedung DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/2/2022).
Selain meminta Menteri Siti Nurbahaya memperhatikan Polhut, Senator dari daerah pemilihan Provinsi Lampung itu juga mengkritisi teknologi yang saat ini dipakai oleh personel Polhut. “Alat komunikasi, GPS, dan teknologi penunjang lainnya sudah sangat tua. Mohon Bu Menteri bisa memperbaharuinya, sesuai dengan kebutuhan saat ini dan nanti,” pintanya.
Pernyataan Bustami tersebut diperkuat oleh Anggota DPD RI asal Provinsi Sulawesi Utara Stefanus BAN Liow. Menurutnya, Polhut harus dibekali terus menerus dengan pendidikan dan pelatihan serta dilengkapi dengan teknologi yang memadai.
“Untuk menjaga hutan dari tahun ke tahun, Polhut ini harus ditingkatkan pengetahuannya tentang sumber daya alam. Daerah sangat tidak mungkin memberikan pendidikan dan pelatihan karena keterbatasan kemampuan Pemda,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai mengapresiasi kinerja Kementerian LHK tahun 2021 karena luas areal hutan terbakar sangat berkurang sebesar 87,06 dibandingkan pada tahun 2014.
“Terjadi penurunan signifikan hutan terbakar sebesar 87,06 persen. Kami mengapresiasi kinerja Menteri LHK karena luas areal terbakar turun seluas 1.547.598 hektare dibandingkan tahun 2014, serta tidak terjadi asap lintas batas negara pada tahun 2020 dan 2021,” kata Yorrys.
Menurut Senator asal Papua itu, nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) nasional tahun 2021 sebesar 71,41. Artinya, telah melebihi target yang ditetapkan yaitu 68,96.
“Nilai IKLH tahun 2021 ini mengalami peningkatan sebesar 1,14 poin dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar 70,27. Nilai IKLH Tahun 2021 tersebut berada pada rentang baik,” ungkapnya.
Yorrys juga menyinggung rangkaian forum COP-26 pada November 2021 di Glasgow. Presiden Joko Widodo pada saat itu telah menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai target Nationally Determined Contributiondi tahun 2030. “Atas komitmen tersebut, maka kami memandang perlu untuk mendalami masalah perubahan iklim tersebut,” katanya.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menjelaskan, bahwa kerja pembangunan Kementerian LHK tahun 2021 menampilkan hasil yang menggembirakan. Salah satunya yaitu kualitas lingkungan hidup yang semakin baik dengan didukung oleh penurunan laju deforestasi secara signifikan termasuk kebakaran hutan, dan produktivitas hutan.
“Capaian ini akan terus dilanjutkan pada tahun 2022 untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan yang semakin tangguh,” imbuhnya.[liputan.co.id]
Komentar