LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Anggota Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz Tohir minta Pemerintah Indonesia tak perlu khawatir berlebihan menghadapi krisis global yang akan terjadi pada tahun 2023 nanti.
Alasannya, Indonesia didukung oleh sumber daya yang mumpuni. Meski begitu, politikus PAN itu tetap mengingatkan Pemerintah Indonesia, baik Pusat maupun Daerah, harus tetap siap mengantisipasi dengan mempersiapkan rencana yang matang.
“Saya kira, Indonesia hanya sebagian kecil yang akan mengalami hal tersebut karena sumber daya alam dan manusia yang kita miliki. Kita tetap bisa menghadapi krisis global tahun 2023. Apa yang disampaikan pemerintah itu memang sekitar 80 persen (pernyataan pemerintah) saya dukung dan memang betul seperti itu. Akan tetapi, bukan berarti kita nggak bersiap,” kata Hafisz, usai Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI, ke Kota Ambon, Provinsi Maluku, Senin (19/12/2022).
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI itu menjelaskan, dampak krisis global akan lebih terasa kerugiannya terhadap negara-negara yang tidak mempunyai energi, seperti negara yang berada di Eropa Timur dan Eropa Barat. Dengan minimnya sumber daya energi berupa minyak dan gas (Migas), maka posisi Indonesia akan masih cukup kuat karena daya ekspor Migas yang berpotensi bagus.
“Indonesia di-support oleh energi fosil yang sangat besar, gas dalam batubara, dan juga gas alam. Kita saksikan di Maluku ada gunung, di mana ada gunung ada vulkanologi, di mana vulkanologi ada gas alam panas bumi, itu potensinya. Yang kedua, ada Blok Masela. Jadi kita looks strong kalau dalam hal ini,” tegasnya.
Oleh karena itu, Hafisz meminta Pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan sebaik-baiknya. “Karena mata rantai dari krisis global itu, negara tujuan ekspor kita adalah negara-negara yang terdampak signifikan oleh krisis tersebut. Sehingga, tetap akan ada feedback dari hasil ekspor itu,” pungkasnya.
Komentar