LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengatakan, masa jabatan sembilan tahun untuk kepala desa atau Kades bisa menimbulkan chaos di masyarakat.
Demikian dikatakan Anthony Budiawan, dalam Gelora Talks ke-79 bertajuk ‘Aparat Desa Unjuk Aksi, DPR Beraksi, Ada Apa?, Rabu (25/1/2023).
“Kalau satu periodenya adalah sembilan tahun, kalau ada ketidakpuasan dari masyarakat, maka yang terjadi adalah chaos. Kalau (masa jabatan) empat tahun atau lima tahun bisa cepat, oke kita menunggu bahwa masa jabatannya habis kita mengadakan pemilihan lagi,” kata Anthony.
Tetapi kalau sembilan tahun, lanjutnya, kalau baru tiga tahun dirasakan Kades sudah tidak bisa melayani masyarakat, maka yang terjadi adalah chaos, yang terjadi adalah demo dan penggantian-penggantian di tengah jalan,” tegasnya.
Menurut Anthony, masa jabatan Kades yang singkat dapat membuktikan bahwa sosok tersebut adalah orang yang mampu bekerja dengan baik.
“Jadi, semakin pendek itu masa jabatan, tentu saja cukup untuk membuktikan bisa bekerja dan itu semakin baik. Makanya kalau di negara maju kebanyakan empat tahun,” tambah Anthony.
Anthony juga menyoroti sikap DPR yang langsung menyatakan akan mempertimbangkan wacana perpanjangan masa jabatan Kades. Menurutnya, itu hanyalah janji yang manis dilakukan DPR.
“Nah ini kan asal menjanjikan yang tadi itu. Jangan sampai asal menjanjikan, asal mengiming-imingi saja. Padahal untuk saat ini wacana itu tidak bisa dibahas,” imbuhnya.
Komentar