Pansus KPK Didatangi Mahasiswa, Begini Keterangan Agun

Jakarta, Liputan.co.id – Delegasi Mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta dan Koalisi Rakyat Parlemen mendatangi Panitia Khusus Hak Angket DPR RI untuk Komisi Pemberantasan Korupsi.

Di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (26/7/2017), mereka diterima oleh Ketua Pansus Angket KPK Agun Gunanjar. “DPR tidak berniat sedikit pun untuk melemahkan KPK sebagai sebuah institusi, apa lagi untuk membubarkan,” kata Agun.

Dia tegaskan, DPR ingin menjadikan KPK sebagai lembaga yang kredibel, jujur dan tetap berani.

Menurut politikus Partai Golkar itu, Pansus Angket KPK mulai bekerja dari Hulu hingga hilir. untuk hulunya kata Agun, Pansus KPK berpedoman dari Laporan BPK terkait keuangan KPK. “DPR mulai masuk dari laporan BPK karena KPK merupakan lembaga negara yang menggunakan keuangan negara. Kita ingin bagaimana keuangan negara yang digunakan dapat berimplikasi baik outcome, dan kinerjanya,” paparnya.

Dari sisi hilir lanjutnya, DPR juga telah menemui orang yang memang bersentuhan secara langsung dengan lembaga antirasuah ini yang berkaitan dengan fungsi koordinasi dan supervisi. “Kami juga langsung menemui kepolisian dan kejaksaan terkait koordinasi dan supervisi dengan KPK,” terangnya.

Dia ceritakan, Awal dibentuknya KPK karena DPR melihat bahwa fungsi kepolisian maupun kejaksaan dalam melakukan penegakkan hukum belum efektif. Karena itu KPK dapat mengambil alih kasus korupsi tersebut.

“Namun nilai nominal kasus itu harus mencapai Rp 1 milyar. Tapi apa yang kami amati itu, muncul adanya miskoordinasi yang menimbulkan hubungan yang tidak harmonis dengan penegak hukum lainnya hingga muncul kasus Cicak versus Buaya,” ujarnya.

Fakta tersebut menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan Provinsi Jawa Barat itu dapat membahayakan mekanisme demokrasi yang ada saat ini. “Yang kita inginkan bahwa tidak ada satu pun kekuasaan atau lembaga negara yang tidak bisa dikritik,” imbuhnya. (zul)

Komentar