Jakarta, liputan.co.id – Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI), Bahar Ngitung ingin Indonesia mengembangkan Quality Tourism sebagai alternatif dari mass tourism.
Pernyataan tersebut dia sampaikan usai kegiatan Sosialisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bertema “Pariwisata Daerah yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”, di Wiswa Utama II Kantor Gubernur Provinsi Bali, Jumat (28/92017), dihadiri sekitar 200 peserta dari berbagai pemangku kepentingan pariwisata di Provinsi Bali.
“Dengan mengembangkan quality tourism sebagai salah satu strategi utama Pariwisata ASEAN 2025, Indonesia tidak hanya akan menjadi tujuan wisata yang menarik tetapi juga mampu menaikkan pendapatan di sektor pariwisata,” kata Bahar.
Mass tourism (wisata massal) lanjut Senator dari Sulawesi Selatan itu, merujuk kepada banyaknya jumlah kunjungan ke satu tujuan wisata pada suatu waktu, sementara quality tourism (wisata berkualitas) merujuk kepada peningkatan pemasukan dari kunjungan wisatawan.
“Quality tourism akan meningkatkan pendapatan untuk para pelaku industri pariwisata, dan itu akan membuat pariwisata menjadi sebuah industri berdaya saing tinggi untuk jangka panjang,” ujarnya.
Berdasarkan data Sekretariat ASEAN Jakarta, Malaysia mendapat kunjungan 19 juta wisatawan dari Asia Tenggara, sedangkan Thailand mendapat 22 juta dari wisatawan dari luar ASEAN, bahkan Singapura dikunjungi 15 wisatawan. “Padahal ketiga negara tersebut tidak memiliki tujuan wisata sebaik dan sebanyak Indonesia yang baru memperoleh 11 juta lebih wisatawan,” ungkap Bahar.
Menurut dia, untuk memperkuat daya saing wisata berkualitas perlu tiga syarat. Pertama, strategi pemasaran untuk meningkatkan pengeluaran wisatawan dan bukan sekedar meningkatnya kedatangan wisatwan. Kedua, inovasi produk sehingga pelaku industri mendapat manfaat lebih besar. Dan ketiga, menjadikan warga di daerah sebagai pendorong tujuan wisata daerah mereka karena memiliki kebanggaan akan sektor ini.
“Kita memang akan menggenjot kunjungan wisatawan menjadi 20 juta orang, tapi itu sebenarnya karena kapasitas kita belum maksimal. Jadi, kualitas wisata kita perlu ditingkatkan dengan transportasi yang mudah ke tujuan-tujuan wisata dan kualitas wisata yang berdaya saing,” pungkasnya.
Hadir dalam sosialisasi MEA itu antara lain Senator asal Papua Carles Simaremare, Senator Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (Bali), Senator Sumatera Barat Emma Yohana dan Senator DKI Jakarta Dailami Firdaus.
Komentar