LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Achmad Hafisz Tohir mengatakan, Pancasila terbukti mampu menyatukan beragam etnis dan kultur masyarakat di Indonesia.
Hal itu dikatakan Hafisz, dalam Sidang Inter Parliamentary Union (IPU), di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Jumat (18/2/2022), waktu setempat.
“Inti ajaran Pancasila adalah berkeadilan sosial dan saling menghormati perbedaan. Ideologi ini bisa digunakan pula untuk menyatukan bangsa-bangsa di dunia. Keadilan sosial dan menghormati perbedaan telah menjadi inti dari ideologi nasional Indonesia, Pancasila, yang mencerminkan bagaimana cara berinteraksi dengan sesama,” tegas Hafisz.
Pancasila, lanjutnya, juga memperkenalkan konsep kebangsaan di Indonesia. Ada lebih dari 1.300 etnis yang diakui dengan bahasa dan kebudayaannya sendiri. “Inilah persatuan tanpa keseragaman dan perbedaan tanpa perpecahan,” ujarnya.
Pancasila, kata politikus PAN itu, mampu menyatukan masyarakat yang berbeda dengan berdasar pada prinsip-prinsip, manusia sebagai pribadi, makhluk sosial, makhluk fisik, dan spiritual.
Hafisz menambahkan, dalam konteks kerja sama internasional, Pancasila juga bisa jadi ideologi bersama untuk menyatukan masyarakat dunia dengan menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan dan keadilan sosial.
“Kami berharap dapat mewujudkan semangat kerja sama ini pada level internasional. Dan semua upaya multilateral yang kami lakukan dalam proses perbaikan adalah untuk membangun dunia yang lebih tangguh,” pungkasnya.[liputan.co.id]
Komentar