LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mendesak pemerintah untuk merumuskan regulasi perlindungan menyeluruh terhadap pengemudi ojek online atau Ojol.
Desakan itu disampaikan Nihayatul Wafiroh sebagai respon terhadap aksi unjuk rasa ribuan pengemudi Ojol di berbagai daerah yang berlangsung Selasa, 20 Mei 2025.
“Kini jumlah pengemudi Ojol sekitar lima juta pekerja yang menjadi mitra dari berbagai aplikasi online. Kami berharap pemerintah sigap melindungi mereka sebagai pekerja baik dari sisi kelayakan pendapatan, perlindungan kesehatan, hingga jaminan hari tua,” kata Nihayatul Wafiroh, di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Dari tuntutan yang disampaikan driver Ojol, kata politikus PKB itu, tersirat ada hubungan yang tidak setara antara mitra pengemudi dan pengelola aplikasi transportasi antara lain soal besaran potongan tarif yang lebih dari 20% untuk aplikator hingga sistem kerja yang menempatkan pengemudi Ojol sebagai mitra dalam posisi lemah.
“Kami berharap pemerintah secara serius melindungi para pekerja di sektor transportasi digital yang mempunyai sistem kerja unik dan relatif baru sehingga belum ada regulasi utuh untuk memastikan hubungan saling menguntungkan antara pengelola aplikasi dan para driver Ojol sebagi mitra,” katanya.
Dijelaskannya, Komisi IX DPR RI membidangi ketenagakerjaan dan kesehatan, oleh karena itu Nihayah memahami betul para pengemudi Ojol adalah bagian vital dari sektor informal yang menopang mobilitas dan logistik urban.
Masalahnya, kata Nihayatul Wafiroh, kontribusi mereka yang besar belum berbanding lurus dengan perlindungan dan kesejahteraan yang mereka terima.
“Masih banyak kasus di mana para pengemudi Ojol dalam posisi tidak berdaya dan daya tawar lemah,” tegasnya.
Terakhir, Nihayatul Wafiroh mengajak perusahaan aplikator untuk proaktif menyikapi tuntutan para pengemudi Ojol. Menurutnya Komisi IX DPR RI berkomitmen untuk mengawal proses penyusunan regulasi ini dan memastikan bahwa suara para pengemudi Ojol didengar dan diakomodasi dalam kebijakan yang akan datang.
“Perusahaan harus menunjukkan komitmen mereka dalam meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi, jangan cuma fokus pada pertumbuhan bisnis semata,” pungkasnya.
Komentar