LIPUTAN.CO.ID, Jakarta – Ketua Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Energi (AMMPE), Rio Golan, menyesalkan aksi intimidasi dan pemukulan kepada peserta aksi yang terindikasi dilakukan para pendukung Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Sehingga, lanjut Rio Golan, aksi damai yang dilakukan AMMPE di depan kantor Kementerian ESDM berlangsung sangat singkat.
“Perilaku tidak terpuji tersebut dan terkesan premanisme mereka lakukan di depan aparat Kepolisian yang menjaga aksi tersebut, namun seolah-olah mereka menutup mata dan diam seribu bahasa tanpa melakukan tindakan pengamanan secara preventif,” terang Rio Golan kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Hal ini kembali tercatat sebagai bentuk pembungkaman suara kritis aktivis pro demokrasi yang sedang menyuarakan kegundahan dan kegelisahan terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia salah satu pembantu Presiden Prabowo.
Rio kemudian memaparkan kronologi singkat jalannya Aksi:
Pukul 14.15: Peserta Aksi Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Energi sudah tiba di lokasi Kantor Kementerian ESDM pintu III, Jalan Kebon Sirih. Kawan-kawan peserta aksi segera akan turun dari bus dan motor untuk persiapan aksi.
Pukul 14.20: Tiba-tiba dari arah lampu merah Jalan Kebon Sirih (Sabang) segerombolan orang yang tidak dikenal terindikasi para pendukung Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan gaya premanismenya keluar sekitar kurang lebih 60-70 orang.
Mereka langsung melakukan tindakan tidak terpuji dengan mengintimidasi bahkan sempat terlihat memukul salah satu peserta aksi yang bernama Riswan Siahaan.
Aksi tarik-menarik spanduk dan kejar-kejaran tersebut berlangsung tepat dilakukan di depan aparat kepolisian yang menjaga di depan pintu III Kementerian ESDM.
Pihak Kepolisian yang mengamankan jalannya aksi Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Energi hanya mendiamkan perilaku premanisme yang dilakukan oleh segerombolan orang tidak dikenal tersebut.
Segerombolan orang yang tidak dikenal ini mengintimidasi kawan-kawan aksi berupa menarik baju kawan-kawan aksi sampai mobil komando dan pengeras suara yang dijadikan sarana aksi juga tidak luput jadi sasaran keberingasan orang tidak dikenal tersebut.
Salah satu peserta aksi Riswan Siahaan tak luput dari segerombolan orang tidak dikenal ini, mereka mengerubungi dan menarik jaket sampai terseret.
Pukul 14.30: Dengan kondisi dan situasi yang makin tidak kondusif menyebabkan peserta aksi akhirnya membubarkan diri tanpa melakukan perlawanan.
Untuk karena hal di atas maka kami Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Peduli Energi mendesak pihak berwajib ungkap pelaku tindak premanisme terhadap peserta aksi di Kementerian ESDM. “Presiden Prabowo segera memecat Menteri ESDM Bahlil Lahadalia,” tegas Rio.
Komentar